kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump tak akan balas menyerang, IHSG menguat 0,78% pada Kamis (9/1)


Kamis, 09 Januari 2020 / 19:01 WIB
Trump tak akan balas menyerang, IHSG menguat 0,78% pada Kamis (9/1)
ILUSTRASI. Layar pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/12/2019).


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,78% ke level 6.274,49 pada perdagangan Kamis (9/1). 

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, kenaikan ini merupakan technical rebound seiring dengan meredanya kekhawatiran eskalasi konflik geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan Iran di Timur Tengah.  "Hal ini didasari oleh pernyataan Presiden AS Donald Trump bahwa pihaknya tidak akan melakukan balasan atas serangan Iran ke pangkalan udara AS di Irbil dan Ayn Al-Asad," ucap Valdy saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (9/1). 

Baca Juga: IHSG menguat di tengah menurunnya ketegangan Iran-AS, simak proyeksinya untuk besok

Sentimen positif eksternal atas naiknya IHSG ini juga berasal dari rencana kunjungan delegasi China ke AS pada 13 Januari-15 Januari 2020.  Penandatanganan perjanjian dagang fase pertama antarnegara ini diperkirakan terjadi pada tanggal tersebut. 

Sementara itu, dari dalam negeri, sentimen positif berasal dari penguatan nilai tukar rupiah. "Salah satu pemicunya adalah kenaikan cadangan devisa Indonesia sebesar US$ 2,5 miliar menjadi US$ 129,18 miliar per 31 Desember 2019 dan realisasi subsidi energi yang lebih rendah dari target dalam APBN 2019," kata dia. 

Dengan mempertimbangkan sentimen-sentimen tersebut, Valdy memprediksi IHSG dapat berlanjut menguat pada Jumat (10/1) dengan level support 6.250 dan resistance 6.300. 

Baca Juga: IHSG menguat 0,78% ke 6.274 pada akhir perdagangan Kamis (9/1)

Ia menyarankan investor untuk memperhatikan saham-saham bank karena ada potensi penguatan seiring dengan tren positif nilai tukar rupiah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×