Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sawit, PT Triputra Agro Persada Tbk berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih 228,78% per September 2022. Kenaikan yang solid ini didorong dari peningkatan produksi, iklim yang kondusif dan kenaikan harga crude palm oil (CPO).
Mengacu laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham TAPG ini membukukan penjualan sebesar Rp 6,74 triliun per September 2022 atau lebih tinggi 51,51% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 4,45 triliun.
Pada sembilan bulan pertama tahun ini, laba periode berjalan TAPG mencapai Rp 2,42 triliun. Nilai itu lebih melesat 228,78% secara tahunan dari Rp 736,30 miliar di akhir September 2021.
Baca Juga: Laba Triputra Agro persada (TAPG) Melesat 227,74% pada Kuartal III 2022
Presiden Direktur Triputra Agro Persada Tjandra Karya Hermanto menjabarkan pertumbuhan kinerja ini didorong dari meningkatkan produksi perseroan dibandingkan tahun lalu. Kemudian mayoritas umur tanaman kelapa sawit milik Triputra Agro berada pada usia produktif.
"Produksi Kuartal III-2022 mengalami peningkatan yang signifikan, dimana produksi Tandan Buah Segar (TBS) dari kebun inti meningkat hingga 40% dibandingkan tahun lalu," ungkap Tjandra, Selasa (25/10).
Hal itu juga mengakibatkan produksi pada TAPG sepanjang sembilan bulan pertama 2022 meningkat hingga 19% dibandingkan periode yang di 2021. Peningkatan produksi ini juga didukung oleh harga jual komoditas yang masih relatif tinggi dibanding tahun lalu.
"Hal ini berhasil meng-offset kenaikan biaya produksi, khususnya biaya pupuk," kata Tjandra.
Baca Juga: Kuartal III 2022, Pendapatan Triputra Agro (TAPG) Melesat 51% Jadi Rp 6,74 Triliun
Hingga 30 September 2022, total aset TAPG naik 16,6% menjadi Rp 13,9 triliun. Tjandra bilang kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan aset lancar dan interest in joint venture.
Total kewajiban TAPG turun 9% menjadi Rp 4,3 triliun. Hal ini dipicu oleh penurunan pinjaman bank yang langsung berdampak pada penurunan beban keuangan.
Ekuitas TAPG juga meningkat 33% mencapai Rp 9,7 triliun seiring peningkatan laba setelah pajak yang diperoleh TAPG. Adapun EBITDA TAPG sebesar Rp 3,51 triliun atau tumbuh 156%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News