kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,64   -17,87   -1.91%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tren kenaikan harga dorong penjualan emas Aneka Tambang (ANTM)


Kamis, 18 Oktober 2018 / 21:11 WIB
Tren kenaikan harga dorong penjualan emas Aneka Tambang (ANTM)
ILUSTRASI. Emas Antam


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tengah menatap prospek bisnis yang cerah di masa mendatang. Kinerja emiten ini akan terdorong oleh tren kenaikan harga emas batangan yang diproduksinya.

Mengutip situs logammulia.com, harga emas batangan bersertifikat logam mulia yang diproduksi ANTM sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa yakni Rp 671.000 per gram pada Selasa (16/10) lalu.

Menurut Analis NH Korindo Sekuritas Firman Hidayat, lonjakan harga emas Antam sepanjang tahun ini tentu berdampak positif bagi perusahaan. Hal ini terbukti dari volume penjualan emas ANTM yang telah mencapai 18,1 ton hingga Agustus 2018. Dari jumlah tersebut, 10,7 ton terjual di pasar domestik sedangkan sisanya ekspor.

Dengan demikian, penjualan emas ANTM telah mencapai 71,5% dari target yang dicanangkan oleh perusahaan di 2018 sebesar 25,3 ton emas. Jika dirinci, penjualan emas domestik ditargetkan mencapai 13 ton sedangkan untuk ekspor sebesar 12,3 ton.

Target ini sebenarnya merupakan hasil revisi dari pihak perusahaan. Pasalnya, awal tahun 2018 ANTM hanya menargetkan penjualan emas secara keseluruhan sebesar 24 ton.

ANTM diyakini bisa memenuhi target penjualan emas mengingat permintaan terhadap komoditas tersebut berpotensi meningkat saat berlangsungnya festival Diwali di India pada November nanti.

Memang, India bukanlah pasar utama ekspor bagi ANTM. “Namun, perayaan tersebut akan berdampak pada kenaikan harga emas dunia sehingga ASP emas produksi ANTM berpotensi meningkat,” ujar Firman, Kamis (18/10).

Senada, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan, festival Diwali sejatinya tak hanya berlangsung di India. Negara-negara di Asia Tenggara pun ikut merayakannya.

Salah satunya Singapura yang dikenal memiliki kawasan Little India. Alhasil, ANTM juga bisa membidik Singapura sebagai pasar ekspor emasnya saat festival tersebut berlangsung. “Bahkan penjualan domestik pun bisa meningkat karena ada sebagian masyarakat yang turut merayakan Diwali,” imbuhnya.

Selain itu, ANTM juga berpeluang ketiban untung saat akhir tahun nanti. Sebab, akhir tahun tak hanya berlangsung musim liburan, melainkan juga musim pernikahan. Alhasil, penjualan emas perusahaan secara ritel untuk keperluan pernikahan berpotensi meningkat.

Baik Firman dan William sama-sama merekomendasikan beli saham ANTM dengan target Rp 1.200 dan Rp 1.000 per saham.

Pada penutupan perdagangan Kamis (18/10), harga saham ANTM bertengger di level Rp 765 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×