kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Tren kenaikan harga bitcoin diprediksi masih akan berlanjut


Senin, 13 Januari 2020 / 07:25 WIB
Tren kenaikan harga bitcoin diprediksi masih akan berlanjut
ILUSTRASI. Tren kenaikan harga bitcoin diprediksi masih akan berlanjut dalam beberapa bulan ke depan. REUTERS/Tyrone Siu/File Photo


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat sukses menembus level tertinggi di 2020, tren kenaikan harga bitcoin diprediksi masih akan berlanjut dalam beberapa bulan ke depan. Bahkan, tidak menutup kemungkinan di tahun ini harganya menyentuh level US$ 13.800 per btc. 

Sebagai informasi, pada perdagangan Rabu (8/1) harga bitcoin lompat ke level US$ 8.434 per btc, dari penutupan sebelumnya di level US$ 8.078 per btc. Sedangkan di akhir pekan ini (10/1), harga kembali berada di kisaran US$ 7.795 per btc.

Pengamat Bitcoin Hugo Prasetyo menilai, kenaikan tersebut didukung sentimen memanasnya perang AS dan Iran beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Selalu ada peluang bitcoin tembus US$ 10.000 di 2020

"Secara mengejutkan bitcoin naik bersamaan dengan memanasnya konflik AS dan Iran, hal ini mendongkrak harga bitcoin menjadi yang tertinggi di awal 2020," kata Hugo kepada Kontan.co.id, Jumat (10/1). 

Menurutnya, volatilitas harga bitcoin masih akan berlangsung cukup lama. Untuk jangka menengah atau beberapa bulan ke depan harga masih dalam tren menanjak. 

Hugo menekankan, selama harga berhasil menembus level US$ 7.700 per btc, maka potensi harga menuju level resistance berikutnya yakni US$ 9.300 per btc cukup dimungkinkan. Bahkan Hugo optimistis pergerakan harga bitcon tahun ini bisa menyentuh US$ 13.800 per btc. 

"Sentimen yang akan menjadi pendongkrak harga bitcoin jika Bank Sentral AS (The Fed) kembali menahan suku bunga acuannya," ungkapnya. 

Ketika kondisi tersebut terjadi, Hugo meyakini investor akan mencari instrumen investasi yang memiliki return lebih tinggi, salah satunya bitcoin. Ditambah lagi, Mei 2020 bitcoin akan memasuki momentum halving day di mana permintaan bitcoin bakal tinggi dan harga melonjak.

Secara historis empat tahun terakhir, selama periode April hingga Mei pergerakan harga bitcoin cenderung bakal naik tajam bahkan hingga menyentuh US$ 55.000 per bitcoin, sebagaimana diprediksikan valuator bitcoin. Di sisi lain, Hugo mengakui belum ada sentimen kuat lainnya yang bisa menopang kenaikan harga bitcoin bergerak masif. 

Baca Juga: Terpopuler: Presenter cantik jadi korban Jiwasraya, Bitcoin meroket jutaan persen

"Konflik AS dan Iran belum cukup kuat dijadikan triger pendongkrak harga bitcoin. Tahun ini, perkiraannya harga akan bergerak di rentang US$ 9.300 per btc hingga US$ 13.800 per btc," tandansya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×