kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tren bunga rendah, investor beralih memburu Sukri SR-010


Kamis, 15 Maret 2018 / 20:39 WIB
Tren bunga rendah, investor beralih memburu Sukri SR-010
ILUSTRASI. Peluncuran Sukuk Negara Ritel seri SR-010


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suku bunga deposito yang tengah dalam tren rendah menyebabkan investor beralih melirik surat utang negara syariah negara ritel atau sukuk ritel (Sukri) SR-010. Tak heran, sejumlah agen penjual seperti PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk dan PT Bank Permata mengklaim berhasil menjual SR010 lebih dari target

Sebagai gambaran, SR-010 bertenor tiga tahun ditawarkan dengan imbalan sebesar 5,90% per tahun. Sedangkan, suku bunga acuan Bank Indonesia saat ini di level 4,25%.

Fund Manager Capital Asset Management, Desmon Silitonga mengatakan, penjualan SR-010 yang melampaui target di beberapa agen penjual menandakan investor kini melihat bahwa Sukri memberikan kupon yang menarik dibanding bunga deposito.

"Tren bunga bank saat ini turun, investor melihat kupon saat ini cukup menguntungkan dibanding instrumen deposito dari segi perpajakan dan lainnya," kata Desmon, Kamis (15/3).

Di saat tren suku bunga rendah, menurutnya, investor tidak memiliki banyak pilihan investasi yang menarik dan akhirnya mencoba membeli Sukri. Menurut Desmon, tawaran ini harus diambil investor karena bunga deposito sedang dalam tren rendah sementara likuiditas investor terus mengalir. SR-010 jadi lebih menarik karena memiliki tanggungan pajak yang lebih rendah daripada deposito, yaitu hanya 15%.

Selain dari sisi investor, penjualan SR-010 cukup baik juga didukung dari usaha agen penjual dalam menawarkan surat utang ini. Tentunya, agen penjual melakukan berbagai pendekatan kepada investor dan memberikan edukasi.

Desmon berpandangan, pemerintah tepat mengeluarkan SR-010 pada Februari, saat tren suku bunga rendah. "Karena ke depan ada potensi kenaikan suku bunga yang akan diikuti kenaikan suku bunga perbankan akibat sentimen naiknya FFR," kata Desmon.

Jika suku bunga sudah dalam tren naik yang diproyeksikan terjadi pada Maret atau April 2018, SR-010 yang ditawarkan dengan kupon 5,9%, bisa jadi tidak menarik karena spread kupon dengan deposito rate tipis.

Desmon memproyeksikan harga SR-010 di pasar sekunder juga cukup baik. "Biasanya seminggu di pasar sekunder, surat utang ini sudah bisa naik 2%, harganya pasti naik jarang ada yang di bawah par," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×