Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bara batubara rupanya masih terus panas. Harga si batu hitam ini masih berada dalam tren positif dalam seminggu terakhir. Pada penutupan Jumat (25/6), harga batubara ICE Newcastle kontrak Juli 2021 berada di level US$ 131,1 per ton. Dalam sepekan kemarin, tercatat penguatan yang terjadi mencapai 6,15%.
Level tersebut juga merupakan yang tertinggi sejak Januari 2011 silam. Adapun, harga batubara sepanjang tahun ini sudah mengalami penguatan 61,89%. Tren positif ini bahkan diperkirakan masih akan terus melanjut.
Ketatnya suplai masih menjadi pemicu utama tingginya harga batubara. Pasokan batubara bahkan diperkirakan akan mengalami penurunan yang lebih cepat ketimbang permintaannya, sehingga harganya masih akan terus tinggi.
"Suplai sedang menyusut dan kemungkinan lebih cepat dari penurunan permintaan," kata Tom Price, kepala strategi komoditas di Liberum, sebagaimana dilansir Wall Street Journal.
Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) fokus jaga target produksi di tahun 2021
Senada, Founder Traderindo.com Wahyu Laksono berujar upaya China untuk mencegah kenaikan harga batubara sejauh ini juga belum berhasil. Pasalnya, dengan vaksinasi massal dan mulai pulihnya aktivitas ekonomi, permintaan terhadap batubara terus meningkat.
Hal ini juga ditunjang oleh beberapa negara yang sudah mulai memasuki musim panas, hal ini akan membuat permintaan melonjak karena konsumsi listrik rumah tangga untuk pendingin juga mengalami kenaikan. “Kondisi produksi batubara China yang sedang tersendat juga tidak membantu. Saat ini beberapa wilayah China diguyur hujan lebat yang menghambat produksi dan distribusi batubara dalam negeri,” kata Wahyu kepada Kontan.co.id, Senin (28/6).
Lebih lanjut, Wahyu melihat. kondisi hubungan China dengan Australia yang masih tegang menciptakan kondisi yang sempurna bagi batubara berada dalam tren bullish. Dia bilang, harga batubara masih akan mengekor tren komoditas energi lainnya, yakni minyak dunia.
Baca Juga: Setoran PPN dari komoditas batubara capai hampir setengah triliun
Oleh karena itu, Wahyu meyakini dalam waktu dekat ini, harga batubara sangat berpotensi menembus level US$ 140 per ton. Jika hal ini terjadi, maka akan tercipta rekor harga tertinggi sepanjang masa untuk batubara. Pasalnya, saat ini harga tertinggi batubara sepanjang sejarah masih berada di US$ 137,6 per ton.
Walau begitu, hingga akhir tahun Wahyu melihat harga batubara akan mengalami koreksi. Selain karena penguatan yang sudah terlalu tajam, pasokan dan permintaan diproyeksikan akan mulai stabil pada paruh kedua tahun ini.
Pada semester kedua 2021, Wahyu memperkirakan harga batubara akan berada pada kisaran US$ 90 per ton–US$ 140 per ton. Namun, pada akhir tahun, ia memproyeksikan konsolidasi tahunan akan berada di area US$ 90 per ton.
Baca Juga: Ekonom sebut investasi & ekspor jadi motor penggerak ekonomi dalam jangka panjang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News