Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Permasalahan utang Yunani yang belum menemukan jalan tengah menjadi beban utama terseretnya Euro di hadapan USD. Dengan menguatnya index USD di pasar, maka keterpurukan euro pun semakin dalam.
Mengutip Bloomberg, Selasa (26/5) pukul 17.50 WIB pasangan EUR/USD turun tajam 0,70% ke level 1,0901 dibanding penutupan hari sebelumnya.
Nizar Hilmy, Analis SoeGee Futures memaparkan bahwa penurunan yang terjadi lebih karena faktor pelemahan euro di pasar global. Utang Yunani yang mendekati tenggat waktu pembayaran menjadi perhatian utama pasar.
“Apalagi setelah menteri keuangan Yunani menyatakan bahwa Yunani sudah kehabisan dana dan diperkirakan tidak akan mampu membayar utangnya tepat waktu,” kata Nizar. Ini semakin menegaskan dugaan pelaku pasar bahwa Yunani diambang default.
Jika sampai Juni 2015 nanti Yunani masih belum mendapat dana bailout dari European Central Bank (ECB) bisa dipastikan Yunani menghadapi kebangkrutannya. Sampai kata sepakat dicapai, maka EUR akan terus lemah di pasar.
Sedangkan dari sisi USD, rilis data ekonomi yang terus positif menjadi kekuatan USD untuk kembali perkasa di pasar. “Apalagi setelah Gubernur The Fed, Jannet Yellen menjaga optimisme kenaikan Fed Rate tetap akan terjadi di 2015,” papar Nizar. Efeknya, index USD melambung. Sampai Selasa (26/5) index USD sudah menyentuh level 97,00 atau naik 1,04% dari hari sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News