kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Eropa terselimuti sentimen Yunani, EUR/GBP ambruk


Selasa, 19 Mei 2015 / 21:59 WIB
Eropa terselimuti sentimen Yunani, EUR/GBP ambruk
ILUSTRASI. Proyek?perusahaan konstruksi atau kontraktor PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) di Jakarta/ KONTAN/Daniel Prabowo/24/08/2016


Reporter: Namira Daufina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Meski rilis data ekonomi Inggris negatif menekan poundsterling, namun euro ternyata juga diselimuti sentimen negatif. Eropa tidak hanya bergelut dengan perekonomian yang lesu tapi juga masalah Yunani yang tak kunjung usai.

Mengutip Bloomberg, Selasa (19/5) pukul 16.45 WIB pasangan EUR/GBP turun 0,35% ke level 0,7203 dibanding hari sebelumnya.

Adapun rilis data ekonomi Inggris yang negatif antara lain data CPI April 2015 yang menurun jadi minus 0,1% dari April 2014 yakni 0,0%. Ini juga diikuti oleh core CPI April 2015 turun menjadi 0,8% dari bulan April 2014 yang berada di level 1,0%.

Hal ini menurut Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures terjadi karena tekanan dari masalah Yunani yang sangat besar. Permasalahan pembayaran utang Yunani yang tidak kunjung selesai menyeret euro bergerak terus melemah di pasar.

“Apalagi dengan catatan bahwa European Central Bank (ECB) terus melakukan pembelian obligasi dalam jumlah lebih besar setiap bulannya,” kata Faisyal. Sentimen negatif ini menekan posisi euro.

Tidak hanya itu, rilis data ekonomi Eropa pada Selasa (19/5) juga tidak mengesankan. Sebut saja German ZEW Economic Sentiment Mei 2015 yang merosot jadi 41,9 dari sebelumnya 53,3. Begitu juga dengan final CPI Eropa April 2015 yang bertahan di level 0,0% sama dengan April tahun lalu.

Walaupun memang jika melihat GBP, data ekonomi Inggris yang negatif juga memberi beban bagi poundsterling. “Keduanya negatif, tapi pasar lebih fokus melihat perkembangan Yunani dan Eropa sehingga euro lebih tertekan,” jelas Faisyal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×