Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banjir penjualan emas online di tahun lalu diperkirakan dapat membuat bisnis emas kian berkilau di tahun ini. Hal ini didukung dengan meningkatnya literasi masyarakat untuk berinvestasi emas secara online, disertai prospek harga emas yang terus meroket di tahun ini.
PR Manager Treasury Anang Samsudin optimistis prospek emas online di 2020 bakal lebih baik dibandingkan tahun lalu. Karena itu, Treasury gencar menyebarluaskan gerakan #PunyaSimpenan Emas kepada masyarakat banyak.
Baca Juga: Platform jual-beli emas Treasury targetkan pertumbuhan user lima kali lipat
"Tahun 2020 kami optimistis bisa menggaet 300.000 pengguna," kata Anang kepada Kontan.co.id, Jumat (3/1).
Target tersebut tentunya meningkat dibandingkan capaian 2019, di mana jumlah pengguna Treasury di tahun pertamanya berdiri sebanyak 20.000 pengguna.
Adapun beberapa strategi bakal dilakukan perusahaan untuk mencapai target tersebut, diantaranya dengan melakukan berbagai kegiatan marketing, baik lewat sarana online ataupun offline, sehingga lebih banyak lagi yang teredukasi.
"Di sisi lain, kami juga ingin menggiatkan pengguna kami untuk terus menyimpan emas," ungkap dia.
Baca Juga: Timur Tengah kian memanas, harga emas terus cetak rekor tertinggi
Anang pun menilai, di tengah ketidakpastian ekonomi global perusahaan prospek harga emas diyakini masih akan terus meningkat. Apalagi, banyak dari bank sentral justru meningkatkan cadangan emas guna mengantisipasi risiko terburuk yang bisa terjadi di 2020.
Mengacu pada beberapa survei global, Anang yakin harga emas global mampu kembali ke atas level US$ 1.600 per ons troi. Sementara itu, minat masyarakat untuk memiliki aset emas lewat platform online dinilai cukup baik.
Sebagai informasi, komposisi transaksi emas di Treasury untuk generasi milenial dan generasi X yakni 60:40. Investor pun dapat dengan mudah membeli emas di Treasury dengan nilai minimal Rp 25.000 per transaksi. Harapannya, minimnya biaya investasi bisa menumbuhkan budaya menabung emas di masyarakat.
"Secara year on year (yoy) dari Desember 2018 ke Desember 2019, rata-rata return mencapai 15%, ini cukup tinggi," jelas Anang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News