Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto
Salah satunya peningkatan pada angka laba bersih yang dipengaruhi dari meningkatnya angka pendapatan yang berasal dari sejumlah customer baru dan proyek-proyek baru yang TRJA dapatkan setelah melantai di Bursa Efek Indonesia.
Selain berfokus mengejar banyak proyek dan customer baru, di waktu yang bersamaan TRJA juga menjalankan strategi pemilihan jenis pembiayaan finance lease yang kemudian berdampak pada penurunan beban pajak secara signifikan.
Nah, untuk tahun ini TRJA memproyeksikan pendapatan dan laba bersih bisa tumbuh masing-masing 10% dari tahun 2020. Saat ini perusahaan ini juga menargetkan beberapa proyek di bidang infrastruktur dan mineral yang tentunya lebih banyak dan bervariasi dari tahun sebelumnya, untuk menambah portofolio lini bisnis yang dijajaki perusahaan.
"TRJA terus melakukan pengembangan atas jasa dari jenis produk yang ditawarkan kepada customer. Perusahaan sedang mempelajari dan melakukan riset untuk penggunaan kendaraan listrik di area pertambangan," ungkapnya pada Kontan.co.id, Senin (10/5).
Baca Juga: Transkon Jaya (TRJA) catat pendapatan Rp 402,46 miliar pada 2020
Geraldine menambahkan TRJA memandang tahun ini sebagai tahun yang baik di mana perekonomian akan mulai pulih dan pemerintahan sudah mulai berfokus dalam pembangunan Calon Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur.
TRJA sebagai perusahaan yang lahir dan besar di Balikpapan, Kalimantan Timur, akan berusaha turut andil secara penuh untuk menyokong program pemerintah.
Strategi yang akan dilakukan perusahaan ini untuk mencapai target pertumbuhan pada tahun ini adalah dengan semakin gencar mengikuti tender atas proyek-proyek yang akan berlangsung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News