Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pada akhir pekan ini, rupiah terlihat melemah saat pembukaan pagi di pasar valas. Pada pukul 09.59 WIB, Jumat (24/8), pasangan (USD/IDR) berada di posisi 9.503 melemah dari level hari sebelumnya di 9.494.
Sedangkan posisi Non Delivered Forward (NDF) market 1 bulan untuk pasar offshore dibuka melemah juga di level 9543-9553 di periode dan waktu yang sama.
Pengamat Pasar Valas, Mohammad Doddy Ariefianto mencermati, setelah libur panjang kemarin, transaksi valas di pasar domestik tergolong sepi. Akibatnya, sentimen negatif dari kondisi global cenderung koreksi nilai mata uang Garuda tersebut.
Pada pekan depan pun, Doddy melihat, depresiasi akan berlanjut dan transaksi sepertinya akan ramai dengan aksi beli dollar AS. Bahkan dia melihat, peluang depresiasi terjadi pada awal kuartal keempat nanti.
Ada beberapa hal yang menurut Doddy yang bisa membuat investor menjauhi mata uang berisiko, termasuk rupiah. Adapun hal diantaranya adalah, review Yunani mengenai dana talangan (bailout)yang sudah diberikan pada bulan September nanti, apakah berimbas banyak terhadap posisi keuangan Yunani yang kini membengkak.
"Selain itu akan ada pemilihan umum presiden Amerika Serikat (AS) yang kemungkinan menahan risk appetite pelaku pasar," tambah Doddy, Jumat (24/8). Sementara untuk hari ini sampai pekan depan, Doddy memprediksi rupiah bergerak stagnan di kisaran 9.480-9.510.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News