kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Transaksi Emas BBJ bulan Mei ambruk


Minggu, 07 Juni 2015 / 15:53 WIB
Transaksi Emas BBJ bulan Mei ambruk
ILUSTRASI. Layar perdagangan bursa saham di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Meski volume transaksi BBJ melonjak pada Mei 2015, namun transaksi emas justru terpuruk. Diduga lesunya perekonomian Indonesia menjadi salah satu penyebabnya.

Mengutip data BBJ, total volume transaksi multilateral Mei 2015 naik 3,85% dibanding bulan sebelumnya menjadi 55.077 lot.

Dalam transaksi BBJ sendiri penopang utama berasal dari kenaikan signifikan transaksi komoditas olein pada Mei 2015 yang terbang 53,11% menjadi 4.912 lot. Yang kemudian disusul oleh komoditas kopi menjadi 17,81% menjadi 29.386, lalu kakao naik 6,22% mencatatkan 4.012 lot. Terakhir komoditas emas justru merosot 20,5% menjadi 16.767 lot.

Menurut Adler Haymans Manurung, Direktur Sementara BBJ penurunan yang terjadi pada transaksi emas lebih dikarenakan sedang terjadinya penurunan transaksi bisnis secara umum. Belum lagi ditambah dengan menurunnya harga emas global.

“Banyak tekanan bagi komoditas saat ini terutama emas karena dianggap tidak lagi semenarik dulu,” kata Adler. Tapi begitu pun secara keseluruhan BBJ masih mampu mempertahankan kinerjanya ditengah himpitan penurunan yang terjadi pada harga komoditas global.

Adler juga menuturkan, transaksi di BBJ sejak tahun 2011 terus turun. “Tapi di tahun 2015 ini setiap bulannya terus naik, maka kami punya harapan akan prospek transaksi yang lebih baik asal iklim dan daya beli masyarakat Indonesia juga ikut membaik,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×