Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi pasar derivatif kembali semarak usai PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan produk Single Stock Futures (SSF) dan Kontrak Berjangka Asing.
Berdasarkan data BEI hingga Juni 2025, terdapat 2.175 kontrak derivatif yang telah diperdagangkan. Volume ini telah meningkat 19% dibandingkan 2024.
Adapun produk Derivatif yang paling sering diperdagangkan adalah produk SSF. Sementara dari sisi investor, terdapat 345 investor derivatif per Mei 2025.
Direktur Utama Phintraco Sekuritas Ferawati menyampaikan saat ini nasabah derivatif di tempatnya sudah lebih dari 160 investor, tetapi baru 40% nasabah yang aktif melakukan transaksi.
Baca Juga: Transaksi Derivatif Kripto Capai Rp 24,95 Triliun Hingga Mei 2025
“Baru 40% yang aktif melakukan transaksi meskipun dari sisi nilai transaksi secara rata-rata masih relatif kecil,” katanya.
Fera berharap ada sinergi dan kolaborasi aktif antara anggota bursa dengan BEI untuk melakukan literasi produk derivatif, tidak hanya di area Jabodetabek agar transaksi bisa terus meningkat.
“Sebetulnya dari literasi dan inklusi tadi harapannya investor paham mengenai karakteristik produk derivatif, termasuk mekanisme transaksi dan risk return,” jelas Fera.
Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 1 Bursa Efek Indonesia Firza Rizqi Putra menjelaskan untuk kembali menggenjot transaksi pasar derivatif, BEI menyiapkan beberapa strategi.
Mulai dari melakukan sosialisasi secara masif ke seluruh investor termasuk di daerah, melakukan roadshow bersama anggota bursa derivatif bersama dengan investor derivatif.
Baca Juga: CFX Catat Transaksi Derivatif Kripto Rp 11 Triliun, Makin Dilirik Investor
“Kemudian menambah underlying single stock single futures, bulan ini akan ada tambahan lima underlying dari lima saham dari indeks LQ45,” jelasnya Firza.
Selain itu, lanjut Firza, BEI juga akan memberikan insentif waiver fee transaksi pada 2025. Insentif juga diberikan untuk penyedia likuiditas derivatif.
Direktur Utama Binaartha Sekuritas Adi Indarto Hartono menambahkan, nantinya di pertengahan Juli akan ada kontrak baru SSF dengan lima underlying saham.
Yakni, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Selanjutnya: Raih Proper Hijau, Jababeka Siap Jadi Model Nasional Kawasan Industri Berkelanjutan
Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 2-3 Juli, Provinsi Ini Status Siaga Hujan Sangat Lebat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News