kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   9.000   0,46%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Transaksi dengan Stablecoin Lebih Efisien, Pebisnis Perlu Adaptasi


Rabu, 30 April 2025 / 05:45 WIB
Transaksi dengan Stablecoin Lebih Efisien, Pebisnis Perlu Adaptasi
Founder dan CEO TRIV, Gabriel Rey saat Cryptalk with TRIV di Jakarta (29/4/2025).


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Seiring perkembangan zaman, aset dengan likuiditas yang tinggi dapat membantu transaksi lebih mudah dan cepat. Dalam bisnis, aset kripto, khususnya stablecoin, mulai menjadi pilihan alat bayar yang dipertimbangkan pemilik bisnis dan konsumen.

Founder dan CEO TRIV Gabriel Rey menyebut, tak sedikit bisnis mulai aktif menjadikan stablecoin sebagai alat transaksi.

“Pebisnis tidak menggunakan bank lagi. Banyak yang menggunakan USDT,” sebut Gabriel dalam acara Cyptalk with Triv di Jakarta, Selasa (29/4).

Asal tahu saja, USDT atau koin Tether adalah salah satu jenis stablecoin, yaitu mata uang kripto yang nilainya dipatok ke aset stabil. Dalam hal ini patokannya adalah dolar AS. Jadi, 1 USDT bernilai sekitar US$ 1.

Baca Juga: Trump akan Luncurkan Stablecoin USD1, Tantang Dominasi Tether dan USDC

Lebih lanjut, Gabriel bilang praktik transaksi dengan stablecoin biasanya dilakukan pebisnis yang terkait dengan transaksi ekspor-impor. Pembayaran ke supplier dari berbagai negara jadi lebih efisien menggunakan stablecoin karena tidak memerlukan waktu lama.

Jika dibandingkan, bank konvensional bisa memakan 2–3 hari kerja untuk satu transaksi multinasional. Sementara pengiriman dana dengan USDT bisa diterima saat itu juga oleh penerima.

Di samping itu, Gabriel juga menekankan soal biaya transaksi yang lebih murah. “Kalau bisa pakai USDT, mungkin cuma 1 dolar biayanya. Ini yang merupakan salah satu revolusi industri kripto,” tekan Gabriel.

Baca Juga: The Fed Dukung Adopsi Stablecoin untuk Perkuat Dominasi Dolar AS

Untuk diketahui, biaya transaksi stablecoin tidak selalu sama, tetapi tergantung jaringan blockchain dan platform exchange yang digunakan.

Gabriel menyebut bahwa saat ini pun sudah banyak nasabah perusahaan di TRIV yang menerapkan transaksi dengan stablecoin. Ada dari berbagai sektor, katanya.

Menurutnya, itu memang terobosan yang akan menjadi masa depan dunia bisnis. “Antara perusahaan kita mau adaptasi dengan teknologi baru ini atau tertinggal sama sekali. Karena industri, bisnis, ini beradaptasi setiap hari,” tegasnya.  

Selanjutnya: Orang-Orang Terkejut Setelah Melihat Seperti Apa Kamar Tidur Paus Fransiskus

Menarik Dibaca: Jaring Pengusaha Produk Lokal Masuk Pasar Internasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×