Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menyebut, transaksi aset kripto pada kuartal I-2024 mencapai Rp 158,8 triliun. Jumlah ini meningkat hampir 400% lebih dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.
Plt Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kasan menyebutkan, nilai transaksi kripto di Indonesia juga mengalami lonjakan signifikan pada Maret 2024. Di mana, angkanya mencapai Rp 103,58 triliun, melonjak 207,5% dibandingkan Februari 2024 yang sebesar Rp 33,69 triliun.
Selain itu, Kasan mengatakan, harga aset kripto pada bulan Maret lalu juga mengalami lonjakan. Hal ini mencerminkan tingginya optimisme pasar terhadap kebijakan The Fed yang berencana menurunkan suku bunga tiga kali pada tahun ini, meskipun inflasi lebih tinggi.
“Risiko inflasi yang lebih tinggi pada gilirannya dapat mendorong permintaan terhadap penyimpanan nilai alternatif, seperti emas fisik dan Bitcoin,” ujar Kasan dalam acara Bulan Literasi Kripto (BLK) 2024 di Jakarta, Kamis (2/5).
Baca Juga: Nilai Transaksi Kripto di Tokocrypto Naik 142% Pada Maret 2024
Bersamaan dengan melonjaknya nilai transaksi dan harga aset kripto, Kasan mengatakan bahwa jumlah investor kripto di Indonesia juga mengalami peningkatan. Hingga Maret 2024, tercatat terdapat 19,75 juta investor kripto, bertambah sekitar 570.000 orang atau naik 2,97% dibandingkan Februari 2024 yang sebanyak 19,18 juta orang.
“Jadi ini merupakan suatu kemajuan yang cukup signifikan,” kata Kasan.
Selain itu, Kasan menuturkan, perdagangan aset kripto ini juga sudah memberikan kontribusi terhadap penerimaan negara di sektor pajak. “Sehingga Ini juga menjadi penting, dan saya kira, regulasi terkait perpajakan ini masih harus terus diperbaiki dan sempurnakan,” ujarnya.
Baca Juga: Aset Safe Haven Jadi Jawara Portofolio Sepanjang Bulan April
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia, Robby menyampaikan bahwa industri kripto memiliki prospek yang baik, seiring dengan pertumbuhan industri yang terus meningkat.
Menurut dia, hal tersebut didorong oleh pasar kripto Indonesia yang telah berkontribusi sebesar 20% dari aktivitas kripto secara global.
“Indonesia turut berkontribusi pada pertumbuhan itu dengan menempatkan peringkat tinggi, yaitu peringkat ketujuh di dunia dalam aspek jumlah investor aset kripto,” tandas Robby.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News