Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) terlihat membutuhkan dana besar. Emiten menara ini melakukan penambahan utang sebesar Rp 4,74 triliun melalui anak usahanya PT Profesional Telekomunkasi Indonesia atau Protelindo.
Menurut, keterbukaan informasi perusahaan pada regulator bursa, utang ini terdiri dari Rp 4,13 triliun dalam mata uang Dollar dan Rp 610,92 miliar dalam bentuk Euro.
Pertama, TOWR meraih € 20 juta dengan skema term loan facility agreement dari ING Bank N.V. Singapore Branch. Kedua, revolving loan facility agreement senilai US$ 50 juta diperoleh dari DBS Bank Ltd. Ketiga, TOWR mendapat term loan € 20 juta dan revolving credit facilities agreement US$ 100 juta dari Overseas-Chinese Banking Corporation Limited. Nah, tiga pinjaman ini memiliki tanggal jatuh tempo 19 November 2019.
Keempat, TOWR mengantungi revolving loan facility US$ 100 juta dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation, cabang Singapura. Bunga LIBOR tambah 1,95%. Kelima, TOWR memperoleh revolving loan facility senilai US$ 90 juta. Pinjaman ini berupa sindikasi dari BNP Paribas cabang Singapura, Credit Suisse AG cabang Singapura, CIMB Bank Berhad cabang Singapura, Standard Chartered Bank cabang Dubai, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd cabang Jakarta, dan JPMorgan Chase Bank N.A. cabang Jakarta. Pinjaman ini jatuh tempo di 20 November 2019.
Untuk pinjaman Euro, TOWR memperoleh bunga berupa EURIBOR ditambah 1,95% per tahun. Kemudian untuk pinjaman Dollar, bunganya adalah LIBOR ditambah 1,95% per tahun.
"Pinjaman ini disebut sebagai fasilitas pinjaman 2014," sebut Arif Pradana, Sekretaris Perusahaan TOWR, dalam keterbukaan informasi, Jumat (21/11).
Ia menyebut, TOWR akan menggunakan utang tersebut untuk melunasi sebagian fasilitas pinjaman yang dimiliki Protelindo dan Protelindo Finance B.V. Adapun, pinjaman tersebut berdenominasi Dollar dan Euro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News