kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TOTL jajaki JV dengan kontraktor asing


Rabu, 07 September 2016 / 22:51 WIB
TOTL jajaki JV dengan kontraktor asing


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Perusahaan konstruksi swasta, PT Total Bangun Persada Tbk akan memperkuat strategi bisnis lewat Kerjasama Operation (KSO) untuk mengejar target pertumbuhan laba tahun ini sebesar Rp 210 miliar.

Tahun ini emiten berkode TOTL berharap bisa membentuk dua KSO baru tahun ini. Saat ini perseroan tengah menjajaki kerjasama dengan perusahaan kontruksi asing. Sayang managemen perseroan belum bersedia menyampaikan lebih rinci terkait rencana tersebut.

Mahmilan, Sekretaris Perusahaan TOTL mengatakan pembentukan KSO memang tidak akan mendorong perolehan kontrak baru. Namun, proyek yang digarap dari join opration tersebut akan memperkuat perolehan laba bersih. "Dalam laporan keuangan, ini akan masuk dalam bagian laba dari operasi bersama," katanya pada KONTAN, Rabu (7/9).

Sementara Mei lalu, Total Bangun Persada sudah berhasil membentuk KSO baru dengan PT Balfour Beatty Sakty Indonesia (BBSI). Keduanya akan membangun proyek Jiexpo Convention dan Theater di Jakarta di atas lahan seluas 42.600 meter persegi (m2).

Adapun nilai proyek yang digarap KSO tersebut mencapai Rp 300 miliar. Dengan kepemilikan 50% dalam join operation tersebut, Total Bangun Persada telah mengantongi kontrak sebesar Rp 150 miliar.

Pada tahun 2015, Total Bangun Persada berhasil mengantongi laba dari KSO sebesar Rp 62,3 miliar atau berkontribusi 32,5% terhadap laba bersih perseroan kala itu. Sementara semester I 2016, bagian laba dari join operation hanya menyumbang Rp 16,9 miliar atau 14,5% terhadap laba bersihnya yakni Rp 116,6 miliar.

Bagian laba dari KSO di paruh pertama tahun ini mengalami penurunan 55,5% dibanding perolehan pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 38,1 miliar. Penurunan ini terjadi karena proyek yang KSO tersisa tinggal sedikit.

Beberapa proyek KSO Total Bangun yang masih digarap sampai Juni 2016 diantaranya proyek menara Astra (KSO dengan Shimizu Corporation), proyek MNC Media Tower (KSO dengan Shimizu Corporation) dan proyek Grade A Office di SCBD Lot X (KSO dengan PT Takenaka Indonesia).

Sembari terus menjajaki kerjasama operasi, Total Bangun juga terus mengejar kontrak-kontrak baru. Hingga akhir Agustus, perusahaan swasta ini telah mengantongi kontrak anyar sebesar Rp 2,13 triliun atau 71% dari target yang dipatok tahun ini yakni Rp 3 triliun. Pencapaian tersebut belum berubah dari akhir akhir bulan sebelumnya.

Mahmilan sangat optimis pihaknya bisa mencapai target kontrak baru tahun ini. Strategi perseroan adalah fokus mengincar proyek-proyek high rise premium building yang meliputi gedung apartemen kelas menengah atas, perkantoran, pusat perbelanjaan, gedung pendidikan dan rumah ibadah. "Kita fokus kesini karena memang kemampuan TOTL ada di sektor ini," ungkapnya.

Ia menambahkan, saat ini Total Bangun tengah mengikuti tender sebesar Rp 6,81 triliun. Proyek apartemen dan perkantoran merupakan tender yang paling besar.

Sepanjang semester I-2016, TOTL tercatat mengikuti tender proyek apartemen dengan total nilai sekitar Rp 3,31 triliun, lalu disusul tender proyek perkantoran senilai Rp 2,92 triliun. Sisanya berupa aneka tender proyek hotel Rp 45 miliar, tender proyek pusat perbelanjaan Rp 273 miliar, tender proyek pendidikan Rp 273 miliar serta tender proyek lain-lain senilai Rp 20 miliar.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×