Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Lelang Surat Utang Negara (SUN) sukses menarik banyak perhatian investor pada Selasa (6/8). Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat adanya kenaikan penawaran pada lelang SUN pekan ini.
Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengungkapkan, total penawaran masuk (incoming bids) sebesar Rp 66,97 triliun pada lelang SUN, Selasa (6/8). Jumlah penawaran pekan ini terpantau lebih tinggi daripada penawaran sebesar Rp 57,19 triliun di lelang SUN dua pekan lalu.
Deni mengamati, appetite ataupun minat investor mulai terlihat risk-on seiring solidnya kondisi perekonomian domestik.
Optimisme itu antara lain dilandaskan ekonomi Indonesia kuartal kedua 2024 tumbuh sebesar 5,05% YoY, tingkat inflasi Juli 2024 pada level 2,13% YoY, serta afirmasi Sovereign Credit Rating Indonesia pada peringkat BBB dengan outlook stabil oleh lembaga rating S&P.
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Rp 33 triliun Pada Lelang Surat Utang Negara, Selasa (6/8)
Dari pasar keuangan global, minat investor terhadap lelang kali ini dipengaruhi sentimen The Fed yang menahan suku bunga acuannya pada FOMC meeting pekan lalu. Keputusan tersebut sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar dengan semakin tingginya probabilitas penurunan Fed Fund Rate (FFR) di bulan September mendatang.
“Minat investor pada lelang SUN hari ini sangat baik tercermin dari naiknya total incoming bids daripada lelang SUN sebelumnya,” kata Deni kepada Kontan.co.id, Selasa (6/8).
Deni menyebutkan, penerbitan SUN seri baru FR0103 dengan tenor 11 tahun sebagai calon SUN seri acuan (benchmark) tenor 10 tahun untuk tahun 2025 mendapat sambutan yang sangat positif.
Ini tercermin dari incoming bids seri tersebut yang mencapai Rp 37,1 triliun atau 55,4% dari total incoming bids, dan dimenangkan sebesar Rp 10,65 triliun atau 46,3% dari total penawaran dimenangkan (awarded bids).
Incoming dan awarded bids seri FR0103 tersebut merupakan yang terbesar pada lelang hari ini. Disusul seri tenor 5 tahun yaitu FR0101 dengan penawaran masuk sebesar Rp 10,62 triliun dan dimenangkan sebesar Rp 3,85 triliun.
Selain itu, pemerintah kembali menawarkan seri Sustainable Development Goals (SDGs) Bond yakni FRSDG001, pada lelang SUN kali ini. FRSDG001 juga mendapat respons positif dari investor dengan incoming bids sebesar Rp 1,04 triliun atau 1,55% dari total incoming bids.
Adapun minat investor asing pada lelang SUN hari ini tetap kuat dengan total incoming bids sebesar Rp 10,7 triliun. Mayoritas dari incoming bids tersebut berada pada SUN tenor 11 tahun sebesar Rp 6,42 triliun atau 60,03% dari total incoming bids investor asing, dan dimenangkan sebesar Rp 1,84 triliun atau 45,19% dari total awarded bids investor asing.
Baca Juga: Investor Ramai Masuk SBN di Tengah Kekhawatiran Resesi Amerika
Dari sisi imbal hasil, seiring dengan meningkatnya minat investor dan membaiknya kondisi pasar SBN, Weighted Average Yield (WAY) obligasi negara yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini turun sebesar 11 bps sampai 21 bps, apabila dibandingkan dengan level WAY lelang SUN sebelumnya.
“Permintaan investor secara keseluruhan masih dominan pada SUN tenor 5 dan 11 tahun, dengan jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 71,25% dari total incoming bids dan 63,04 % dari total awarded bids,” ungkap Deni.
Deni menuturkan, pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp 23 triliun pada lelang SUN hari ini dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024, dan kondisi kas negara terkini.
Selanjutnya, sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2024, lelang penerbitan SUN akan dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2024 atau dua pekan mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News