Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) memasang target pertumbuhan kinerja konservatif sepanjang tahun ini. Perusahaan konstruksi ini menargetkan pendapatan Rp 3,1 triliun, sama seperti target pendapatan di tahun lalu.
TOTL juga hanya membidik nilai kontrak baru sebesar Rp 4 triliun. Pada 2017, perusahaan ini mengantongi kontrak baru sekitar Rp 4,13 triliun.
Sekretaris Perusahaan TOTL Mahmilan Sugiyo mengatakan, sepanjang Januari ini, TOTL telah memperoleh kontrak baru Rp 75 miliar. Salah satu kontrak didapat dari proyek hotel di Bengkulu.
Dalam waktu dekat, TOTL juga membidik beberapa kontrak lainnya. "Masih ada beberapa proyek yang dalam proses negosiasi ataupun tender," tutur Mahmilan kepada KONTAN, Senin (29/1). Perusahaan ini juga masih memiliki kontrak carry over sebesar Rp 4,77 triliun.
Saat ini, laporan keuangan TOTL tahun 2017 masih dalam proses audit. Namun, sebelumnya, TOTL membidik laba bersih Rp 250 miliar pada 2017. "Biasanya, laba tercapai," imbuh Mahmilan.
Sampai dengan September 2017, TOTL telah membukukan pendapatan sebesar Rp 1,99 triliun atau meningkat 15% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Sementara, laba bersihnya naik 19% menjadi Rp 191,46 miliar.
Sebagian besar pendapatan TOTL selama sembilan bulan pertama tahun lalu berasal dari pendapatan jasa konstruksi. Selain itu, TOTL juga mencetak pendapatan dari penyewaan properti, penyewaan peralatan, jasa manajemen dan jasa pelatihan.
Tahun ini, TOTL menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 50 miliar. Mahmilan menjelaskan, dana ini akan digunakan untuk membeli peralatan proyek, renovasi gedung, peralatan dan software IT, serta beberapa keperluan perusahaan lainnya.
Selain untuk membeli kebutuhan rutin, dia merinci, TOTL merealisasikan dana capex untuk investasi perusahaan anak, termasuk pembelian tanah. "Realisasi capex di 2017 masih dalam proses pembukuan," imbuh Mahmilan.
Tahun 2018, TOTL tidak mengagendakan ekspansi jorjoran. Perusahaan ini masih berfokus pada upaya mempertahankan posisi kas bersih yang positif. Itu sebabnya, emiten ini belum memiliki rencana menggalang dana eksternal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News