Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (Tokio Marine Indonesia) mencatat kinerja positif dalam asuransi kargo laut.
Kepala Underwriting Bisnis Komersial Tokio Marine Indonesia, Esti Handayani, menyatakan bahwa pendapatan premi asuransi kargo laut perusahaan per April 2024 mencapai Rp 219 miliar.
Esti menambahkan bahwa nilai ini tumbuh dua digit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Pertumbuhan bisnis kargo laut secara signifikan didorong oleh kolaborasi erat dengan mitra bisnis kami di sektor e-commerce," ujarnya kepada Kontan, Kamis (23/5).
Baca Juga: Pendapatan Premi Asuransi Perjalanan Tokio Marine Naik 200% Per April 2024
Target pendapatan premi asuransi kargo laut hingga akhir tahun diharapkan tumbuh sekitar 7% dari pencapaian tahun lalu. Dengan demikian, Esti menilai realisasi pendapatan premi asuransi kargo laut per April 2024 masih sesuai target.
Menurut Esti, pertumbuhan bisnis kargo laut berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi dan bisnis. Pertumbuhan ekonomi yang kuat cenderung mendorong peningkatan bisnis asuransi kargo laut karena meningkatnya aktivitas perdagangan internasional dan transportasi barang.
"Tokio Marine terus berinovasi dalam menyediakan solusi pengiriman yang sesuai dengan kebutuhan pasar melalui kolaborasi yang kuat dengan mitra bisnis di sektor komersial maupun e-commerce," kata Esti.
Esti juga menyampaikan bahwa konflik di Laut Merah awal tahun ini tidak banyak mempengaruhi bisnis kargo laut perusahaan, termasuk pendapatan premi. "Kami menerapkan pembatasan risiko yang ketat untuk wilayah atau negara yang rawan konflik," ujarnya.
Baca Juga: Mitra Strategis dalam Bancassurance Bank Artha Graha Internasional dan Tokio Marine
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), pendapatan premi asuransi kargo laut industri pada 2023 tercatat sebesar Rp 5,08 triliun, tumbuh 6,4% dibandingkan 2022 yang sebesar Rp 4,77 triliun. Klaim asuransi kargo laut industri juga meningkat 30% menjadi Rp 1,51 triliun dari Rp 1,16 triliun pada 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News