Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang digelar hari ini, Senin (24/3) menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2024 dibagikan sebagai dividen tunai senilai Rp 51,74 triliun atau sebesar Rp 343,4 per lembar saham.
Untuk tahun buku 2024, laba bersih konsolidasian BBRI yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas Induk sebesar Rp 60,15 triliun
Dari nilai dividen tersebut sejumlah Rp 20.,37 triliun atau sebesar Rp 135 per saham telah dibagikan pada 15 Januari 2025 lalu. Sehingga, sisa dividen tunai yang akan dibayarkan sebesar Rp 31,4 triliun setara Rp 208,4 per lembar saham.
Catur Budi Harto, Wakil Direktur Utama BBRI menyampaikan, Perseroan dalam perhitungan pembayaran dividend mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut. Pertama, struktur modal perseroan yang kuat dan likuiditas yang cukup untuk ekspansi bisnis dan mitigasi risiko pengelolaan bank, termasuk CAR perseroan yang diproyeksikan terjaga pada kisaran 19% dalam jangka panjang.
Baca Juga: Terkuak! Ini Jumlah Saham BRI (BBRI) yang Dipegang Lo Kheng Hong
"Dua, sesuai Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT) dan Anggaran Dasar perseroan, cadangan wajib paling sedikit mencapai 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan distor," kata Catur saat paparan RUPST, Senin (24/3).
Pada posisi 31 Desember 2024, nilai cadangan wajib bank pelat merah ini mencapai 39,89% dari jumlah modal yang ditempatkan dan distor, sehingga perseroan disebut tidak menyisakan laba untuk cadangan wajib.
Adapun laba BBRI di bulan ke dua di tahun 2025 terlihat melesat. Pada Februari 2025, laba bersih BBRI meningkat 42% secara tahunan menjadi Rp 4,6 triliun. Sementara jika dibanding bulan sebelumnya, laba bersih BBRI melesat 129% secara bulanan. Laba ini meningkat pesat dari bulan Januari 2025 yang berada di level terendah.
Hasil ini memang masih membuat laba bersih bank only BBRI selama dua bulan menjadi Rp 6,6 triliun, turun 18% secara tahunan. Efek dari management overlay pada Januari 2025.
Sementara, pendapatan bunga BRI menyentuh Rp26,2 triliun untuk periode Januari-Februari 2025, tumbuh 4,2% dari periode yang sama 2024.
Adapun biaya kredit alias Credit of Cost (CoC) BBRI mulai normal sehingga menjadi faktor utama pendorong laba bank. Hal ini sejalan dengan petunjuk yang diberikan manajemen BRI.
Pada Februari 2025, NIM BRI berada di level 6,38%, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 6,15%. NIM tersebut juga lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama tahun lalu sebesar 6,17%.
Baca Juga: Jelang RUPST BBRI, Menara BRILian Ramai Dipadati Investor
Selanjutnya: Jadwal Buka Puasa Kota Medan Hari Ini Senin 24 Maret 2025 dan Selama Ramadan 1446 H
Menarik Dibaca: Makeup Cakey? Ini 4 Cara Memperbaiki Makeup Cakey Tanpa Menghapusnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News