Reporter: Raka Mahesa Wardhana, Amailia Putri Hasniawati, Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) semakin serius mematangkan rencana akusisi saham Pacnet Ltd. Saat ini, manajemen TLKM menyelesaikan uji tuntas atau due diligence terhadap perusahaan penyedia jasa kabel optik di bawah laut, yang bermarkas di Hong Kong tersebut.
TLKM meminta waktu perpanjangan due diligence selama sebulan, terhitung sebelum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 11 Mei 2012. Ini lantaran manajemen TLKM masih butuh waktu untuk mempelajari beberapa informasi dan data. "Setelah due diligance selesai, baru kemudian TLKM akan memasukkan penawaran akuisisi," kata Honesti Basyir, Direktur Keuangan TLKM, Jumat (18/5). Itu berarti, rencana memasukkan penawaran akuisisi bisa terjadi di sekitar awal hingga pertengahan Juni mendatang.
Honesti belum mau bicara soal nilai akusisi, dengan alasan terikat perjanjian kerahasiaan yang disepakati bersama TLKM dan Pacnet. "Yang jelas, nilai aset dari Pacnet kami perkirakan di bawah US$ 1 miliar,” kata Honesti.
Rencana akuisisi ini membuka jalan bagi TLKM untuk memasuki pasar regional. Ia bilang, dengan mengakusisi Pacnet, TLKM bisa masuk ke pasar Asia Pacific dalam kisaran waktu satu tahun.
Hitung-hitungan bisnis pun sudah pasti dipertimbangkan. Honesti menuturkan, perkiraan kontribusi Pacnet terhadap pendapatan TLKM di bisnis broadband, jika rencana akuisisi berhasil dilakukan, bisa mencapai 15%-20%. “Kontribusi pendapatannya akan langsung masuk semua ke TLKM,” ujar dia.
Annalisa Di Chiara, Vice President and Senior Analyst Corporate Finance Group, Moody\'s Investors Service Hong Kong Ltd. menilai, TLKM akan memiliki akses internet yang lebih cepat dengan memanfaatkan akses fiber optik serta kabel laut yang dimiliki Pacnet.
Sentimen positif
Namun TLKM harus mengeluarkan dana cukup mahal untuk akuisisi. Belum lagi, belanja modal untuk bisa tersambung dengan jaringan Pacnet. Infrastruktur yang dimiliki Pacnet, akan memegang peranan besar dalam target pertumbuhan TLKM.
Sementara Reza Nugraha, Analis MNC Securities menilai, upaya mencari pasar baru di luar negeri dan melakukan diversivikasi usaha, sebagai hal yang positif.
Reza menghitung, jika hanya fokus di Indonesia, kinerja TLKM hanya tumbuh 3%-5% pada tahun ini. Proyeksi pertumbuhan itu lebih rendah dibanding perkiraan manajamen TLKM yang menargetkan pendapatan tahun ini tumbuh sekitar 8%.
Selain akan memperkuat bisnis data, TLKM juga akan diutungkan dari citra perusahaan yang meningkat. “Dengan mengakusisi Pacnet TLKM akan dikenal di Asia,” kata Reza.
Rencana akuisisi juga berdampak terhadap pergerakan harga TLKM. Beberapa minggu terakhir, harga TLKM berada di kisaran Rp 7.800 hingga Rp 8.200 per saham. Biasanya, harga TLKM bergerak dari Rp 6.200 hingga Rp 6.500 per saham.
Hitungan Reza, harga wajar TLKM adalah Rp 7.200 per saham. Dia merekomendasi hold untuk TLKM. Pada penutupan Rabu (16/5), TLKM melorot 3,07% jadi Rp 7.900 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News