Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TLKM membidik pendapatan tumbuh 15% tahun ini
JAKARTA. Tahun ini rupanya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) masih berhati-hati dalam menetapkan target pertumbuhan. Emiten berkode TLKM ini menargetkan pendapatan tahun ini tumbuh 10% tahun ini. Di 2016, pendapatan Telkom naik 13,53% jadi Rp 116,33 triliun.
Vice President Corporate Communications TLKM Arief Prabowo bilang, kenaikan pendapatan TLKM masih ditopang oleh kenaikan pendapatan bisnis digital yang menjadi andalan Grup Telkom. "Kami juga berharap laba bersih ada kenaikan," kata Arief kepada KONTAN, Rabu (8/3).
Untuk menunjang kontinuitas kenaikan pendapatan, TLKM mengalokasikan capital expenditure (capex) Rp 23,26 triliun sampai Rp 29,08 triliun tahun ini. Anggaran capex ini hampir sama dengan belanja modal tahun lalu yaitu senilai Rp 29,1 triliun.
TLKM akan menggunakan 60% anggaran untuk ekspansi di industri mobile, 30% untuk membangun infrastruktur broadband dan 10% untuk infrastruktur lain.
Menurut Arief, TLKM akan memperluas coverage layanan 3G dan 4G di seluruh wilayah Indonesia. Tahun lalu, TLKM menambah 25.744 base transceiver station (BTS).
TLKM juga akan menambah rumah yang dilalui kabel serat optik atau homepass. "Kami akan memperluas jaringan backbone domestik. Untuk jaringan backbone internasional diharapkan SEA-US yang menghubungkan Indonesia dengan Amerika Serikat selesai akhir tahun ini, kata Arief.
Analis Binaartha Parama Sekuritas M. Nafan Aji mengatakan, prospek bisnis TLKM tahun ini masih bagus. "Apalagi TLKM menargetkan pertumbuhan penggunaan 4G menjadi 40 juta tumbuh dari tahun lalu 27 juta pengguna," papar dia.
Nafan memperkirakan harga TLKM akan menuju resistance di Rp 4.030, Rp 4.300, dan Rp 4.570. Harga TLKM kemarin ada di Rp 3.880 per saham. Dia merekomendasikan akumulasi beli TLKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News