kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tips investasi saham ala Jeo Sasanto, Direktur Sarimelati Kencana (PZZA)


Sabtu, 22 Agustus 2020 / 13:56 WIB
Tips investasi saham ala Jeo Sasanto, Direktur Sarimelati Kencana (PZZA)
ILUSTRASI. Jeo Sasanto, Direktur & General Manager PT Sarimelati Kencana Tbk


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Punya bekal ilmu ekonomi tidak serta merta membuat Jeo Sasanto percaya diri dalam berinvestasi di pasar modal. Pria yang saat ini menjabat sebagai Direktur PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) ini justru lebih memilih berinvestasi pada instrumen properti.

Padahal, Jeo mengaku saat itu teman-temannya banyak yang mengajak dirinya untuk berinvestasi di pasar modal. Hanya saja, pertimbangan tidak memiliki waktu untuk memonitor dan menganalisa pergerakan harga saham membuat pria lulusan Universitas Tarumanegara ini mengurungkan niatnya.

Baca Juga: Ini rekomendasi analis untuk saham big caps yang mengisi 10 besar laggard IHSG

“Apalagi adanya berita horor tentang adanya beberapa perusahaan terkemuka yang harga sahamnya menjadi gocap. Hingga perusahaan yang akhirnya delisting padahal sahamnya sempat melambung tinggi pada awal initial public offering (IPO),” kata Jeo kepada Kontan.co.id, Kamis (20/8).

Bagi pria yang menekuni ilmu akuntansi ini, dalam berinvestasi tentu harus ada prinsip yang dipegang. Menurut dia, dalam berinvestasi saham, setidaknya harus mengerti bisnis dan fundamental perusahaan yang dipilih. Selain itu, bermain saham juga menuntut pelakunya untuk selalu update terkait informasi di pasar modal.

Dengan pertimbangan tersebut, Jeo akhirnya mengurungkan niatnya untuk terjun ke dunia saham. Ia lebih memilih instrumen properti dan deposito yang relatif lebih aman dan mudah.

Seiring waktu berjalan, akhirnya Jeo terjun juga ke dunia saham. Kejadian tersebut berbarengan dengan proses IPO Sarimelati Kencana pada Mei 2018 silam. Sebagai chief financial officer (CFO) perusahaan publik, Jeo merasa dirinya harus mengerti seluk-beluk pasar modal. Akhirnya saham PZZA menjadi saham pertama yang masuk koleksinya.

Baca Juga: Laba perbankan pada paruh kedua 2020 diprediksi turun

“Tak pelak, saya langsung mulai menambah ilmu agar mengerti tentang dunia saham. Mulai dari membaca, ikut pelatihan, hingga mencari nasihat dari kolega yang sudah berpengalaman. Bahkan saya juga meminta nasihat dari teman-teman yang gagal dan kapok untuk berinvestasi saham,” kata pria kelahiran 1968 ini.

Baru menggeluti dunia saham selama dua tahun, suka dan duka sudah pernah dirasakan oleh pria asal Medan ini. Salah satu momen menyenangkan yang ia rasakan adalah melambungnya kenaikan saham perbankan yang dia koleksi hingga 35% dalam waktu kurang dari sebulan. Ini menjadi salah satu faktor yang meyakinkan Jeo untuk terus berinvestasi di saham.

“Kalau yang kerugian, datang dari salah satu saham yang hingga sekarang masih di-suspend. Padahal saham tersebut mewakili 10% dari investasi total sehingga benar-benar menjadi pengalaman bagi saya agar lebih hati-hati di kemudian hari,” tutur Jeo.




TERBARU

[X]
×