Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar kripto melaju kencang di sepanjang Januari 2023. Kinerja aset kripto yang menghijau tersebut seiring dengan berkurangnya tekanan di pasar keuangan global.
Melansir data dari CoinMarketCap, Sepanjang Januari, Bitcoin tercatat melesat lebih dari 42% ke level kisaran US$ 22,881.39. Ethereum juga melesat sekitar 32% ke level US$ 1,574.53.
Melesatnya harga aset kripto menjadi salah satu alasan kripto tetap diminati investor. Hal ini tercermin dari peningkatan jumlah investor kripto setiap tahunnya. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat user baru kripto di 2022 sebesar 5,46 juta orang. Sehingga kini ada 16,7 juta investor kripto di tanah air.
Baca Juga: Harga Bitcoin, Ethereum, Dogecoin Hari Ini (31/1) Turun, Akan Rebound / Turun Lagi?
Volatilitas pada aset kripto menjadi salah satu daya tarik bagi investor. Selain volatilitas dan potensi cuan, investor juga tertarik pada instrumen ini karena tren harga, kesehatan proyek dari aset kripto, hingga komunitas.
Untuk itu penting bagi investor untuk memilih platform jual beli aset kripto yang legal dan berizin dari Bappebti. Salah satu pilihan platform investasi kripto yang bisa digunakan yakni Ajaib Kripto. Di Ajaib Kripto, investor bisa menemukan berbagai jenis aset kripto, termasuk aset kripto blue chip.
Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan, kripto blue chip merupakan aset kripto yang memiliki reputasi dan fundamental yang baik, likuiditas yang tinggi, dan kapitalisasi pasar yang besar.
Aset kripto blue chip memiliki fundamental yang kuat sehingga memiliki pengaruh yang signifikan dalam pasar aset kripto karena berpotensi akan lebih tahan ketika pasar sedang jatuh. Secara singkat, kripto blue chip adalah aset kripto yang sudah sangat mapan dan unggul diantara aset kripto lainnya.
Baca Juga: Tunggu Keputusan FOMC, Harga Bitcoin Melaju
Meski demikian, Panji mengingatkan, walaupun aset kripto blue chip memiliki keunggulan namun tetap ada potensi risiko kerugian karena fluktuasi harga. Untuk itu, investor harus cermat dan teliti dalam memilih aset kripto yang diinvestasikan, termasuk memanfaatkan fitur stop loss di Ajaib Kripto.
Dengan begitu, investor tidak akan mengalami kerugian yang terlalu besar, dan bisa mempertahankan uang yang sudah diinvestasikan. Fitur stop loss bisa digunakan saat trailing stop loss atau biasa disebut sebagai protect stop.
“Fitur stop loss juga membantu investor untuk manajemen risiko karena akan membantu investor untuk melakukan trading dengan lebih efektif,” kata Panji dalam siaran pers, Selasa (31/1).
Fitur stop loss di Ajaib Kripto bisa diaktifkan ketika membeli sebuah aset kripto. Kamu hanya perlu pilih aktifkan stop loss saat mengisi harga beli, kemudian mengisi harga dan persentase stop loss. Setelah semua sesuai, pilih aktifkan dan selesaikan transaksi.
Baca Juga: Harga Bitcoin Terus Naik Jelang Rapat The Fed, Begini Prospek Selanjutnya
Adapun saat ini ada dua aset kripto blue chip yang bisa dilirik dan bisa dibeli melalui Aplikasi Ajaib Kripto, yakni Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Bitcoin merupakan pelopor aset kripto di dunia dan menjadi yang pertama dalam menerapkan konsep blockchain yang terdesentralisasi. Sejak hadir di 2009, Bitcoin sudah mengalami fluktuasi harga yang signifikan.
Panji bilang, Bitcoin masih terbilang baru dibandingkan jenis aset lainnya dan saat ini teknologi nya masih terus dalam tahap pengembangan dan penyempurnaan. Meskipun begitu, Bitcoin tetap mendapatkan kepercayaan publik karena memiliki whitepaper dengan tujuan yang jelas.
Sementara Ethereum menduduki posisi kedua dari segi nilai kapitalisasi pasar sejak diluncurkan di 2015 lalu. Ethereum juga memiliki proyek dengan teknologi terbaru dengan tingkat penggunaan yang lebih luas dari Bitcoin sehingga patut menjadi aset kripto blue chip. Ethereum digadang-gadang sebagai induk para altcoin memiliki sekitar 70% altcoin di pangsa pasar aset kripto yang menggunakan jaringan Ethereum.
Ethereum terus melakukan upgrade untuk menciptakan teknologi yang lebih canggih. Seperti project The Merge, dengan mengubah sistem kerjanya dari Proof of Work (PoW) menjadi Proof of Stake (PoS) membuat blockchain Ethereum diharapkan akan menjadi lebih efisien, berkelanjutan, dan terukur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News