kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

TINS anggarkan belanja modal Rp 1,4 triliun tahun ini


Jumat, 24 Juni 2011 / 07:52 WIB
TINS anggarkan belanja modal Rp 1,4 triliun tahun ini
ILUSTRASI. Kabar gembira bagi penggemar BMW Motorrad, intip teaser motor teranyar seri 310


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) menganggarkan belanja modal di 2011 senilai Rp 1,4 triliun. Perusahaan tambang itu mengalokasikan capital expenditure (capex) tersebut untuk mendanai proyek-proyek perseroan dan rencana pengembangan usaha.

TINS akan mengalokasikan sebagian besar dana capex tersebut untuk menyelesaikan proyek pembangunan bucket wheel dredges (BWD) tahap pertama. BWD termasuk alat produksi di pertambangan timah. Proyek ini berlokasi di Bangka Belitung dan Riau.

Alokasi dana untuk proyek tersebut mencapai Rp 480 miliar. "BWD tahap pertama ini ditargetkan selesai tahun 2012," kata Wachid Usman, Direktur Utama TINS, di Jakarta, Kamis (23/6).

Selain itu, TINS juga akan menyelesaikan rencana memodifikasi kapal keruk (KK) menjadi BWD. Untuk penyelesaian proyek ini TINS menganggarkan investasi sebesar Rp 40 miliar.

Proyek TINS lain yang menyedot dana cukup besar adalah pembangunan pabrik tin chemical tahap kedua. Untuk merampungkan proyek tersebut perusahaan produsen timah ini akan menggelontorkan dana Rp 180 miliar.

Pabrik ini nantinya akan memiliki kapasitas produksi timah sebesar 10.000 ton per tahun. "Namun, untuk tahap awalnya baru akan beroperasi sebesar 6.000 ton per tahun," terang Wachid.

TINS juga akan menggunakan dana belanja modal untuk pembukaan empat unit tambang besar di Bangka-Belitung. Selain itu, tahun ini TINS akan memperbesar kapasitas galangan kapal dan mengganti alat-alat produksi.

Sumber pendanaan capex akan berasal dari kas internal serta pinjaman bank. "Porsi pendanaannya kami pertimbangkan 50:50 dari ekuitas dan fasilitas perbankan," kata Krishna Syarief, Direktur Keuangan TINS.

Saat ini TINS sudah memiliki fasilitas standby loan dengan plafon sebesar Rp 3 triliun dari perbankan. "Kami sudah memiliki fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri dan Bank Tokyo Mitsubishi," papar Krishna.

Sementara, posisi kas perusahaan pelat merah ini juga cukup solid. Krishna menyatakan per akhir Mei 2011 nilai kas dan setara kas TINS mencapai Rp 600 miliar.

Selain berniat menggenjot ekspansi, TINS juga akan membagikan laba bersih tahun lalu ke pemegang saham. Nilai total dividen yang akan dibagikan sebesar Rp 473,9 miliar, atau setara dengan 50% dari laba bersih di 2010.

Dengan demikian, nilai dividen mencapai Rp 94,17 per saham. Berpatokan pada harga kemarin, dividend yield TINS mencapai 3,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×