Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi
“Kami memperkirakan pendapatan AALI pada tahun ini bisa mencapai Rp 28,04 triliun dengan laba bersih mencapai Rp 3,4 triliun,” ujar Andreas.
Jika dibandingkan dengan perolehan tahun lalu, maka pendapatan tersebut berpotensi naik 15,29% mengingat AALI mencatatkan pendapatan sebesar Rp 24,32 triliun. Sedangkan untuk laba bersihnya akan tumbuh hingga 78,95% dari raihan tahun lalu yang sebesar Rp 1,9 triliun.
Seiring dengan potensi pertumbuhan laba bersih tersebut, maka AALI berpotensi mempunyai posisi kas yang lebih tinggi. Alhasil, Andreas pun menaikkan target price untuk AALI dari Rp 19.000 per saham menjadi Rp 20.000 per saham dengan rekomendasi beli.
Sementara Wafi meyakini efisiensi balance sheet yang sudah dilakukan AALI dari tahun 2019 masih akan tetap berlanjut. Hal ini pada akhirnya akan memberikan dampak positif terhadap profitabilitas AALI. Ia pun masih mempertahankan rekomendasi beli untuk AALI dengan target harga Rp 14.100.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News