Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Mendukung logam mulia lebih lanjut, dolar negeri uak Sam tergelincir ke level terendah dalam sembilan minggu terakhir terhadap yen Jepang karena ketegangan di Timur Tengah.
"Setelah peningkatan ketegangan baru-baru ini dalam masalah geopolitik, kami melihat level resistensi dekat ke US$ 1.575 untuk minggu depan," ujar Jigar Trivedi, Analis Komoditas Anand Rathi Shares & Stock Brokers di Mumbai.
Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 4.000 pada Jumat (3/1) ini
Tapi, "Jika ada profit-booking prices, harga emas mungkin jatuh ke level US$ 1.520. Cuma, lebih baik lama-lama memegang emas, karena ada banyak potensi bagi logam mulia untuk naik lebih tinggi," imbuhnya kepada Reuters.
Burs saham Asia juga tergelincir, menghapus kenaikan di awal sesi setelah peningkatan ketegangan geopolitik. Ini mengerek daya tarik terhadap emas.
Investor sekarang menunggu risalah dari pertemuan kebijakan Federal Reserve pada 10-11 Desember 2019. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang emas batangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News