kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Timah (TINS) catatkan volume penjualan timah 2019 naik 50,05% ke 67.704 metrik ton


Kamis, 16 April 2020 / 14:28 WIB
Timah (TINS) catatkan volume penjualan timah 2019 naik 50,05% ke 67.704 metrik ton
ILUSTRASI. Open pit tambang timah milik PT Timah Tbk


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan volume penjualan timah sepanjang 2019 sebesar 67.704 metrik ton. Jumlah ini naik 50,05% dari volume penjualan perusahaan pada periode 2018 yang hanya 33.818 metrik ton.

Selain itu, volume produksi logam timah TINS mencapai 76.389 MT, naik dari realisasi produksi tahun 2018 yang hanya 33.444 MT.

“Adanya perubahan regulasi di sektor pertambangan, terutama kewajiban penggunaan competent person untuk validasi cadangan dan asal-usul bijih sebagai bagian dari persyaratan ekspor logam memberikan kesempatan bagi TINS untuk optimalisasi produksi dan penjualan,” terang Abdullah Umar, Sekretaris Perusahaan PT Timah, dalam rilis yang Kontan.co.id terima, Kamis (16/4).

Meski volume produksi dan penjualan naik, namun manajemen TINS mengaku, harga logam timah dunia selama tahun 2019 terutama di semester-II 2019 mengalami penurunan. Harga timah mengalami tekanan salah satunya akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Baca Juga: Pasar tertekan virus corona, produksi dan penjualan Timah (TINS) ditaksir turun

Sebagai imbasnya, konsumsi industri pengguna logam timah mengalami penurunan penjualan yang pada ujungnya mempengaruhi permintaan logam timah. Salah satu contohnya adalah penjualan semiconductor. Berdasarkan data Semiconductor Industry Association, penjualan semiconductor global selama tahun 2019 turun sekitar 12% secara year-on-year (yoy).

Sepanjang 2019 pula, harga rata-rata logam timah dunia yang tercatat di London Metal Exchange (LME) terkoreksi menjadi US$ 18.569 per MT atau sebesar 7% secara tahunan. Secara kuartalan, harga rerata logam timah dunia pada kuartal IV- 2019 juga turun 3% menjadi US$ 16.697 per MT dibandingkan pada kuartal III-2019 yang sebesar US$ 17.146 per MT.

Asal tahu, emiten pelat merah ini membukukan pendapatan sebesar Rp 19,30 triliun sepanjang tahun lalu atau melonjak 75,13% dari pendapatan 2018 yang hanya Rp 11,02 triliun. Meski demikian, tahun lalu TINS justru menanggung rugi tahun berjalan yang diatribusikan pada entitas induk hingga Rp 611,28 miliar.

Padahal, TINS masih mengantongi laba bersih Rp 132,29 miliar pada tahun 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×