Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Perusahaan jasa pelayaran, PT Trada Maritime Tbk (TRAM) masih belum bisa mencairkan klaim asuransi atas kapal Floating Storage Offloading (FSO) Lentera Bangsa. Padahal, kebakaran kapal Lentera Bangsa terjadi pada 23 September 2011 lalu.
Berdasarkan catatan atas laporan keuangan per 31 Maret 2014, manajemen TRAM menyatakan belum memperoleh kesepakatan dengan dua pihak yang terkait dalam asuransi kapal Lentera Bangsa, yaitu International Finance Corporation (IFC) dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd (BTMU).
"Perusahaan belum memperoleh kesepakatan dengan IFC dan BTMU terkait dengan pembayaran cicilan pokok dan bunga dimana kapal dimaksud (Lentera Bangsa) menjadi jaminan," tulis manajemen TRAM dalam laporan keuangan 31 Maret 2014 yang dirilis, Jumat (2/5).
Sebelum kebakaran, TRAM memang menarik pinjaman dari IFC dan BTMU untuk membiaya modifikasi kapal Lentera Bangsa. TRAM menarik dua fasilitas pinjaman senilai US$ 35 juta dari IFC pada 17 Juni 2010.
Sementara nilai utang TRAM kepada BTMU tercatat US$ 15 juta yang ditarik pada 22 Juli 2010. Pinjaman ini dikenakan bunga 3,5% di atas LIBOR 3 bulanan yang berkisar antara 1,34%-2,12%.
Cicilan utang kepada BTMU dan IFC menjadi salah satu faktor yang penyebab buruknya laporan keuangan TRAM. Di kuartal I 2014, laba bersih TRAM hanya US$ 72.053. ini memang sudah lebih baik dari periode sama 2013 yang masih rugi US$ 3,15 juta.
Di tengah performa keuangan yang masih tertekan, laim asuransi ini sangat diharapkan perusahan pelayaran itu. TRAM bakal mendapatkan pertanggungan klaim asuransi maksimal US$ 75 juta, atau 86,27% dari nilai buku kapal Lentera Bangsa per 31 Desember 2011 yang mencapai Rp 778,6 miliar, setara dengan US$ 86,94 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News