Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Ruisa Khoiriyah
JAKARTA. Keseriusan emiten barang konsumsi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (Tiga Pilar) merambah bisnis perkebunan sawit, semakin kentara.
Emiten berkode saham AISA ini berniat menambah landbank alias cadangan lahan sawit seluas 121.000 ha. Jika rencana itu terealisasi, maka luas landbank Tiga Pilar menjadi 200.000 ha, dari sebelumnya yang baru 79.000 ha.
"Ini memang komitmen kami bersama partner yaitu Bunge Agribussiness, untuk menambah lahan seluas itu dalam dua hingga tiga tahun ke depan," kata Yuliani Liyuwardi, Sekretaris Perusahaan Tiga Pilar, Jumat (29/6).
Namun, berapa nilai dana yang disiapkan untuk akuisisi lahan itu, manajemen Tiga Pilar tidak bersedia mengungkap. Alasannya, nilai landbank sangat bervariasi tergantung pada kualifikasi, status, dan faktor-faktor lain.
Kemungkinan besar, Tiga Pilar dan partner bisnisnya yang berasal dari Amerika Serikat itu, akan menggunakan ekuitas dan kredit dari bank untuk akuisisi lahan.
Gencarnya Tiga Pilar menambah lahan ditempuh seiring agresifnya perseroan dalam melakukan penanaman baru kelapa sawit. Tahun ini misalnya, perseroan akan menanami lahan baru seluas 8.000 ha. Alhasil, lahan tertanam Tiga Pilar bisa meningkat menjadi 20.000 ha.
Nilai investasi penanaman sawit baru itu diperkirakan mencapai kisaran US$ 5.000-US$ 7.000 per ha. "Itu nilai investasi untuk sampai bisa menghasilkan," ujar Liyuwani.
Biasanya, tanaman kelapa sawit membutuhkan waktu tiga hingga empat tahun untuk bisa menghasilkan.
Saat ini, Tiga Pilar juga tengah membangun pabrik kelapa sawit di Kalimantan. Pabrik itu mampu mengolah tandan buah segar sebanyak 45 ton per jam. Pabrik itu ditargetkan beroperasi dalam waktu dekat.
Dengan berbagai aksi ekspansi tersebut, Tiga Pilar optimis bisa meraih kontribusi penjualan dari bisnis sawit sebanyak Rp 200 miliar. Jumlah tersebut sekitar 6,06% dari target penjualan konsolidasi tahun ini senilai Rp 3,3 triliun.
Sisa target penjualan konsolidasi akan disumbangkan oleh bisnis makanan dan beras. Pada perdagangan Jumat (29/6), harga AISA ditutup menguat 5,17% menjadi Rp 610 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News