kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tiga lelang SUN terakhir jelang tutup tahun, permintaan diramal masih ramai


Sabtu, 31 Oktober 2020 / 08:25 WIB
Tiga lelang SUN terakhir jelang tutup tahun, permintaan diramal masih ramai


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyisakan tiga lelang surat utang negara (SUN) hingga tutup tahun ini. Paling dekat, pemerintah akan melelang SUN pada Selasa (3/10).

Pemerintah menetapkan target indikatif antara Rp 20 triliun-Rp 40 triliun pada lelang pekan depan. Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf menilai ada potensi lelang SUN Selasa nanti akan menyamai level lelang SUN sebelumnya, bahkan bisa lebih.

Jumlah penawaran masuk pada lelang SUN sebelumnya (20/10) mencapai Rp 83 triliun. “Depth market obligasi kita belakangan semakin membaik, likuiditas di domestik masih melimpah dan demand masih tinggi. Di satu sisi, investor asing yang sebelumnya menjaga jarak, kini sudah mulai kembali masuk ke pasar kita,” kata Dimas kepada Kontan.co.id, Jumat (30/10).

Dengan perhelatan pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) yang segera digelar, Dimas menilai hal tersebut tidak akan memberi dampak signifikan pada sikap investor global dan lelang SUN ke depan. Dia berkaca dari pergerakan pasar yang cenderung flat belakangan ini, padahal biasanya menjelang pemilu, pasar akan mengalami koreksi dalam atau menguat tajam.

Baca Juga: Indeks Obligasi Cetak Rekor Tertinggi, Harga Obligasi Masih Bisa Terus Naik

Hal tersebut, menurut Dimas mengindikasikan siapapun presiden AS berikutnya, pasar tidak akan bereaksi tajam. Pasalnya, dengan adanya pandemi, kebijakan stimulus akan terus tetap berlanjut dan tren suku bunga rendah akan tetap terjaga. Pada akhirnya, likuiditas yang berlimpah ini akan membuat investor asing mau tidak mau harus mengalirkan dananya, Indonesia dengan yield yang atraktif pada akhirnya akan menjadi pilihan.

Sementara Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menilai lelang SUN berikutnya akan ada potensi penurunan sedikit. Ia memperkirakan dana penawaran yang masuk berkisar di angka Rp 60 triliun-Rp 70 triliun. 

“Kemungkinan akan ada sedikit penurunan dari investor domestik, jadi bila investor asing tidak mengalami kenaikan tajam baik dari jumlahnya maupun nilainya, kisaran Rp 60 triliun-Rp 70 triliun sudah cukup ideal,” ujar Ramdhan.

Baca Juga: Wall Street turun di pekan terakhir menjelang pemilihan presiden AS

Ramdhan memperkirakan seri FR0087 akan menjadi primadona pada lelang SUN pekan depan. Menurut dia, seri bertenor 10 tahun tersebut merupakan seri yang paling likuid di pasar sehingga menjadi buruan peserta lelang, khususnya perbankan yang masih akan mendominasi jalannya lelang esok.

Sementara untuk yield pada lelang, Ramdhan memproyeksikan akan naik tipis seiring peserta domestik yang kemungkinan berkurang. Namun, tidak menutup kemungkinan yield bergerak naik jika jumlah investor asing yang masuk lebih besar dibanding lelang SUN sebelumnya. Pada lelang dua pekan lalu, yield rata-rata tertimbang dimenangkan adalah 6,69%.

Baca Juga: Naik 5,30% bulan Oktober, IHSG belum mampu menutup penurunan September

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×