kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Naik 5,30% bulan Oktober, IHSG belum mampu menutup penurunan September


Jumat, 30 Oktober 2020 / 14:00 WIB
Naik 5,30% bulan Oktober, IHSG belum mampu menutup penurunan September
ILUSTRASI. Kenaikan IHSG ini masih belum menutup penurunan sepanjang September yang mencapai 7,03%.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang bulan Oktober, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 5,30% dan ditutup pada 5.128,22 pada akhir perdagangan Selasa (27/10) lalu. Meski melesat tinggi, kenaikan IHSG ini masih belum menutup penurunan sepanjang September yang mencapai 7,03%.

Posisi penutupan IHSG bulan ini pun masih lebih rendah ketimbang penutupan IHSG bulan Agustus yang ada di 5.238,49. IHSG juga 4,53% di bawah angka tertinggi tahun ini 5.371,47 yang tercapai pada 27 Agustus 2020 lalu.

IHSG masih turun 18,59% sejak awal tahun. Sementara investor asing mencatat net sell Rp 47,30 triliun pada periode yang sama.

Meski masih turun dengan persentase dua digit, kinerja IHSG mulai membaik jika dibandingkan dengan beberapa bursa Asia Tenggara. Pada pertengahan tahun, IHSG sempat mencatat penurunan paling dalam. 

Baca Juga: IHSG Naik 5,29% Sepanjang Oktober, Saham Top Gainers Ini Naik Puluhan Persen

Sedangkan hingga Selasa (27/10) lalu, persentase penurunan IHSG masih lebih baik ketimbang indeks saham Thailand yang turun 23,47% sejak awal tahun dan Straits Times Singapura yang melemah 21,97%. Bursa saham Thailand tertekan di tengah aksi demonstrasi dan kondisi politik yang panas.

Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono mengungkapkan, BEI menargetkan rata-rata nilai transaksi harian pada tahun 2021 mencapai Rp 8,5 triliun.

"BEI juga menargetkan jumlah pencatatan efek baru pada tahun 2021 menjadi 30 pencatatan efek baru yang terdiri dari pencatatan efek saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya meliputi exchange traded fund (ETF), dana investasi real estate (DIRE) dan efek beragun aset (EBA)," ungkap Yulianto dalam siaran pers, Selasa (27/10). 

Sementara nilai transaksi harian rata-rata sejak awal tahun hingga perdagangan terakhir Oktober mencapai Rp 7,93 triliun. Volume transaksi harian rata-rata mencapai 8,98 miliar saham.

Baca Juga: Bursa global turun, IHSG diprediksi ikut melemah pada pekan depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×