kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiga indeks utama Wall Street menguat di tengah penurunan yield US Treasury


Kamis, 27 Mei 2021 / 06:01 WIB
Tiga indeks utama Wall Street menguat di tengah penurunan yield US Treasury
ILUSTRASI. Wall Street menguat pada Rabu ini. Komentar pejabat Federal Reserve menjaga imbal hasil obligasi tetap terkendali.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat pada pertengahan pekan ini. Komentar terbaru dari pejabat Federal Reserve membantu meredam kekhawatiran inflasi dan menjaga imbal hasil obligasi tetap terkendali.

Rabu (26/5), Dow Jones Industrial Average menguat 0,03% ke 34.323,05. S&P 500 menguat 0,19% ke 4.195,99. Nasdaq Composite meningkat 0,59%, menjadi 13.738.

Saham-saham seperti Tesla dan Alphabet, yang selama ini tertekan kenaikan imbal hasil US Treasury, mulai merangkak dan menjadi pendorong utama kenaikan S&P 500. Yield US Treasury tenor 10 tahun bertahan di bawah level 1,6%.

Pada hari Rabu, wakil ketua pengawasan Federal Reserve Randal Quarles mengatakan dia siap untuk membuka pembicaraan tentang pengurangan langkah-langkah dukungan darurat bank sentral, hanya untuk juga menekankan perlunya tetap bersabar. "Rasanya semua orang memberikan pesan yang diatur bahwa kondisi membaik, ysehingga kita setidaknya mulai membicarakan pengetatan," kata Andrew Mies, kepala investasi 6 Meridian di Wichita, Kansas kepada Reuters.

Baca Juga: Untuk pertama kalinya, Moody's beri peringkat Baa3 untuk Indofood CBP (ICBP)

Setelah kekhawatiran kenaikan inflasi memicu volatilitas di pasar saham dalam beberapa pekan terakhir, semua mata akan tertuju pada laporan konsumsi pribadi bulanan AS. Data  yang akan dirilis akhir pekan ini adalah pengukur inflasi favorit Fed.

Beberapa pejabat Fed telah berkomentar dalam beberapa hari terakhir tentang inflasi, mempertahankan pandangan ini sebagai sementara, dan memiliki alat untuk menekan jika mulai berjalan terlalu panas. Namun, mereka juga semakin dekat untuk memulai perdebatan tentang rencana pengurangan stimulus fiskal yang masif.

Dengan S&P 500 kurang dari 1% dari rekor tertingginya, para analis memperkirakan indeks acuan akan mengakhiri 2021 hanya sekitar 2,5% di atas level saat ini. Jajak pendapat Reuters menyebut, kekhawatiran atas peningkatan risiko inflasi membebani indeks.

Analis telah menunjuk ke level 4.200 pada S&P 500 sebagai titik resistensi yang kuat setelah beberapa upaya gagal untuk menembus level tersebut. Jika indeks bisa menembus dengan meyakinkan, ada potensi kenaikan lebih lanjut.

Baca Juga: BI tahan suku bunga, saham-saham ini bisa dilirik pada perdagangan Kamis (27/5)

Volume perdagangan cenderung berkurang menjelang liburan akhir pekan Memorial Day yang diperpanjang, yang dapat memperburuk pergerakan harga.

Harga saham Amazon naik setelah mengumumkan membeli MGM, studio film AS yang menjadi rumah bagi waralaba James Bond, seharga US$ 8,45 miliar. Akuisisi ini akan menghasilkan koleksi besar film dan acara TV dan meningkatkan persaingan dengan saingan streaming yang dipimpin oleh Netflix dan Disney +.

Harga saham pengecer obat seperti Walgreens, CVS Health, dan Rite Aid Corp turun setelah laporan Amazon yang mempertimbangkan peluncuran apotek fisik di Amerika Serikat.

Harga saham Ford Motor Co naik setelah menguraikan rencana untuk meningkatkan belanja elektrifikasi lebih dari 33%.

Baca Juga: Proyeksi pertumbuhan ekonomi di kuartal II memberi sentimen positif bagi IHSG

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×