kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiga indeks utama Wall Street mencetak rekor tertinggi, Dow Jones tembus 30.000


Jumat, 04 Desember 2020 / 22:15 WIB
Tiga indeks utama Wall Street mencetak rekor tertinggi, Dow Jones tembus 30.000
ILUSTRASI. Tiga indeks utama Wall Street mencetak rekor tertinggi pada perdagangan Jumat (4/12).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dow Jones akhirnya tembus 30.000 menjelang akhir pekan ini. Tiga indeks utama Wall Street mencetak rekor tertinggi pada perdagangan Jumat (4/12).

Pada Jumat (4/12) pukul 22.03 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,35% ke 30.073. Indeks S&P 500 pun menguat 0,50% ke 3.685. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,33% ke 12.417.

Ketiga indeks Wall Street tersebut mencatat posisi tertinggi sepanjang masa. Prospek paket stimulus corona Amerika Serikat (AS) menjadi tenaga baru setelah laporan ketenagakerjaan yang buruk. Alhasil, aset-aset berisiko seperti pasar saham menguat.

Sementara nilai tukar dolar AS yang merupakan safe haven menyentuh titik terendah dalam 2,5 tahun terakhir.

Baca Juga: Nilai transaksi harian rata-rata bursa pekan ini naik 32,26% meski volume turun

Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa penambahan tenaga kerja nonpertanian bulan November hanya 245.000. Ini adalah angka terendah dalam enam bulan terakhir. Para ekonom sebelumnya memperkirakan penambahan nonfarm payroll tersebut bisa mencapai 469.000.

"Ini menunjukkan bahwa ekonomi masih labil dan perlu stimulus. Pembicaraan baru stimulus sangat penting dan ini menunjukkan bahwa data yang buruk akan menyebabkan politisi bertindak lebih cepat," kata Marvin Loh, senior global macro strategist State Street Global Makets kepada Reuters.

Kemarin, rencana bantuan virus corona bipartisan senilai US$ 908 miliar mendapatkan dukungan kuat di Kongres AS. "Elemah lain yang positif adalah kabar baik seperti vaksin, peningkatan minat pada aset berisiko, dan penurunan minat pada dolar AS," kata Eric Brard, head of fixed income Amundi.

Baca Juga: IHSG menguat 0,47% sepekan meski net sell asing mencapai Rp 3,93 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×