kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terus tertekan, begini prediksi pergerakan rupiah selanjutnya


Jumat, 25 September 2020 / 18:56 WIB
Terus tertekan, begini prediksi pergerakan rupiah selanjutnya
ILUSTRASI. Dalam sepekan, kurs Jisdor melemah 1,24% ke Rp 14.951 per dolar AS.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berada dalam tekanan beberapa hari terakhir hingga sempat menguji level Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Kendati demikian, rupiah pada perdagangan Jumat (25/9) berhasil membalikkan keadaan. Rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,12% ke level Rp 14.873 per dolar AS.

Dalam sepekan, kurs rupiah spot masih melemah 0,94%. Kurs referensi Jisdor di Bank Indonesia (BI) menunjukkan posisi rupiah pada Rp 14.951 per dolar AS, melemah tipis 0,01% dalam sehari. Dalam sepekan, kurs Jisdor melemah 1,24%.

Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan secara fundamental rupiah sebenarnya dalam kondisi yang kurang baik. Hal ini dipengaruhi sentimen dari dalam negeri yang menekan kinerja mata uang Garuda dalam beberapa hari terakhir. Hal ini lantas membuat investor merombak portfolio.

“Isu-isu seperti penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi pemerintah di kuartal ke III-2020 sampai isu resesi ekonomi masih menghantui. Sentimen negatif akibat diperpanjangnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga menurunkan proyeksi terhadap pemulihan ekonomi hingga akhir tahun,” kata Bhima kepada Kontan.co.id, Jumat (25/9).

Baca Juga: IHSG melemah 2,24% sepekan, ini sebabnya

Selain itu, Bhima menyebut penanganan Covid19 di Indonesia juga terbukti belum memberi harapan bagi terbentuknya sentimen positif di pasar. Jumlah kasus positif yang selalu bertambah di atas 4.000 orang tiap harinya semakin membuat investor pesimistis karena artinya semakin lama juga Covid19 berlangsung.

Tren negatif rupiah dinilai Bhima masih akan terus terjadi menyusul data fundamental ekonomi di negara maju dan berkembang yang terus direvisi turun. Sementara sentimen global juga masih menunggu kepastian pemilu AS hingga November mendatang. Bhima memperkirakan level Rp 15.000 per dolar AS bisa ditembus rupiah pada perdagangan pekan depan

Baca Juga: Fundamental tertekan, rupiah berpotensi menembus level Rp 15.000 per dolar AS

Walau rupiah berkinerja buruk terhadap dolar AS, jika dipasangkan dengan mata uang lain, rupiah disebut Bhima bergerak cenderung bervariasi. Misalnya, rupiah melemah terhadap yen Jepang 0,32%, dolar Hongkong 1,13%, won Korea 2,18%, dolar Taiwan 0,65%. Namun, kurs rupiah berhasil menguat terhadap euro 0,53%, dolar Australia 2,18%, ringgit Malaysia 0,16%, dan dolar Singapura 0,03%.  

“Jika kurs rupiah menembus Rp 15.000, kurs yang menjadi favorit tentunya dolar AS. Ini sejalan dengan indeks dolar yang meningkat 1,72% dalam sepekan terakhir ke level 94,5. Yen Jepang juga menjadi safe haven yang prospektif di tengah situasi ketidakpastian ekonomi,” tutup Bhima.

Baca Juga: IHSG menguat 2,13% pada Jumat (25/9) tapi masih turun 2,24% dalam sepekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×