Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Emas naik kembali menguat di perdagangan hari ini, mendekati harga tertinggi dalam sembilan tahun yang sempat terjadi di sesi terakhir. Sentimen positif bagi si kuning datang karena kekhawatiran atas lonjakan kasus Covid-19 dan ekspektasi inflasi dari langkah-langkah stimulus ekonomi yang mendorong kenaikan permintaan untuk aset safe haven.
Selasa (21/7) pukul 12.15 WIB, harga emas spot naik 0,1% menjadi US$ 1.819,35 per ons troi, setelah sempat mencapai level tertinggi sejak September 2011 di US$ 1.820,06 pada sesi sebelumnya. Sementara itu, harga emas berjangka kontrak pengiriman Agustus 2020 melesat 0,2% ke US$ 1.821,10 per ons troi.
"Apa yang sebenarnya mendorong pasar emas adalah stimulus dan kami akan mendapatkan lebih banyak dari itu. Ini adalah pemanis mata yang mendorong sentimen sekarang," kata Stephen Innes, Chief Market Strategist AxiCorp.
Baca Juga: Harga emas spot naik tipis ke level US$ 1.817,23 per ons troi jelang tengah hari
Para pemimpin Uni Eropa tampaknya mendekati kesepakatan mengenai rencana stimulus senilai € 750 miliar untuk mendorong ekonomi di kawasan yang terdampak pandemi.
Stimulus ini menambah harapan untuk lebih banyak stimulus ekonomi. Terlebih kini Partai Republik mengumumkan rencana untuk mencari lagi US$ 1 triliun untuk bantuan ekonomi akibat dampak virus corona.
Alhasil, kilau emas semakin cerah karena mendapat manfaat dari langkah-langkah stimulus yang dilakukan sejumlah bank sentral. Terlebih, emas merupakan komoditas yang dipandang sebagai aset lindung nilai terhadap kenaikan harga dan penurunan nilai mata uang.
Selain itu, lonjakan kasus virus corona di Negeri Paman Sam dan di tempat lain telah meningkatkan kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi global, dan membuat pelaku pasar kembali membanjiri aset safe-haven.
Indikasi sentimen, kepemilikan SPDR Gold Trust naik 0,4% menjadi 1.211,86 ton pada hari Senin.
Katalis lanjutan yang membantu emas adalah indeks dolar jatuh ke level terendah lebih dari empat bulan terhadap sekeranjang mata uang utama.
Perak juga naik 0,2% menjadi $ 19,95, level tertinggi sejak September 2016. "Perak mulai mengungguli emas di sini. Di satu sisi, itu jelas menghargai atas peningkatan daya tarik untuk logam mulia," kata Analis IG Markets, Kyle Rodda.
"Di atas itu, ada kemungkinan akan ada unsur perak yang sedikit meningkat pada rebound dalam aktivitas industri global."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News