kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.936.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.395   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.907   -61,50   -0,88%
  • KOMPAS100 997   -14,27   -1,41%
  • LQ45 765   -9,88   -1,28%
  • ISSI 225   -2,18   -0,96%
  • IDX30 397   -4,54   -1,13%
  • IDXHIDIV20 466   -5,69   -1,21%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 115   -1,15   -0,99%
  • IDXQ30 128   -1,29   -0,99%

Tertekan Sentimen Global, Rupiah Diproyeksi Masih Fluktuatif Pekan Depan


Jumat, 20 Juni 2025 / 20:01 WIB
Tertekan Sentimen Global, Rupiah Diproyeksi Masih Fluktuatif Pekan Depan
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah kembali menunjukkan tren pelemahan dalam sepekan terakhir. Pun, pergerakan rupiah pekan depan berpotensi masih fluktuatif.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali menunjukkan tren pelemahan dalam sepekan terakhir. Pun, pergerakan rupiah pekan depan berpotensi masih fluktuatif.

Menurut Jisdor BI, rupiah tercatat melemah 0,13% dari perdagangan sebelumnya ke level Rp 16.399 pada akhir perdagangan Jumat (20/6). Dalam sepekan, rupiah melemah 0,65%.

Sedangkan rupiah di pasar spot, Jumat (20/6), rupiah spot menguat tipis 0,06% ke level Rp 16.396, tetapi melemah 0,54% dalam sepekan.

Sutopo Widodo, Presiden Komisioner HFX International Berjangka menilai, pelemahan rupiah dalam sepekan ini tak lepas dari tekanan eksternal yang dominan. 

“Kondisi pasar global dan kebijakan bank sentral utama memiliki dampak yang lebih langsung dan signifikan terhadap pergerakan mata uang,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (20/6).

Baca Juga: Rupiah Melemah dalam Sepekan, Pasar Cari Aset Aman

Dalam pelemahan rupiah pekan ini, Sutopo menyebut, faktor utama yang bermain adalah keputusan The Fed menahan suku bunga. Pasar mengartikan langkah itu sebagai sinyal bahwa suku bunga tinggi masih bakal bertahan lama di Amerika Serikat (AS), otomatis memberi sentimen positif bagi aset AS termasuk USD.

Kondisi ini mendorong aliran modal keluar dari pasar negara berkembang dan memberi tekanan lanjutan pada rupiah. 

Fokus utama pelaku pasar dalam waktu dekat akan tertuju pada rilis data tenaga kerja AS dan pernyataan dari pejabat The Fed. Data ini akan memberikan sinyal lebih lanjut terkait arah kebijakan suku bunga di AS. 

Selain itu, perkembangan konflik geopolitik global, utamanya soal ketegangan di Timur Tengah, juga perlu dicermati karena bisa memengaruhi harga komoditas dan sentimen pasar secara tidak langsung.

Dari sisi domestik, Sutopo bilang, investor akan menantikan data neraca perdagangan Indonesia bulan Juni, yang bisa memengaruhi persepsi pasar terhadap ketahanan ekonomi nasional. “Jika tercatat surplus lebih besar dari ekspektasi, rupiah berpeluang mendapat dukungan,” sebutnya.

Di samping itu, arah kebijakan Bank Indonesia (BI) dan perkembangan inflasi juga akan turut diperhatikan pasar. 

Dalam kondisi ini, Sutopo memprediksi rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 16.350–Rp 16.550 pada pekan depan. “Tingkat volatilitas kemungkinan akan tetap tinggi mengingat ancaman global dan data-data ekonomi penting,” imbuhnya.

Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat Rp 16.397 Per Dolar AS Pada Hari Ini (20/6)

Selanjutnya: FUNDtastic Perluas Inovasi Digitalisasi Investasi dengan Luncurkan Deposito Digital

Menarik Dibaca: 9 Aplikasi Penghasil Uang Terbaik di 2025 yang Layak Dicoba di Waktu Luang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×