kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.811   79,00   0,47%
  • IDX 6.747   23,86   0,35%
  • KOMPAS100 973   4,71   0,49%
  • LQ45 756   1,94   0,26%
  • ISSI 214   1,53   0,72%
  • IDX30 392   0,58   0,15%
  • IDXHIDIV20 469   -1,18   -0,25%
  • IDX80 110   0,56   0,51%
  • IDXV30 115   -0,19   -0,17%
  • IDXQ30 128   -0,04   -0,03%

Tertarik Investasi di Emas, Baby Gold Bisa Jadi Pilihan Awal


Minggu, 28 Agustus 2022 / 08:51 WIB
Tertarik Investasi di Emas, Baby Gold Bisa Jadi Pilihan Awal
ILUSTRASI. Baby Gold di gerai Hartadinata Abadi


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Logam mulia khususnya emas masih digemari oleh masyarakat untuk berinvestasi. Belum lama ini, masyarakat pun tertarik pada logam mulia mini atau baby gold untuk memulai investasi pada instrumen safe haven ini.

Berdasarkan laman Logam mulia, pada Minggu (28/8) harga emas Antam berada di level Rp 964.000 per gram. Sementara, harga baby gold di Hartadinata ada di kisaran Rp 158.000 per 0,1 gram.

Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya mengatakan, penjualan baby gold masih menarik terutama bagi masyarakat yang baru mulai berinvestasi pada emas.

"Sampai saat ini penjualan baby gold masih menarik, terutama untuk masyarakat awam yang baru mulai melek untuk investasi emas. Sehingga cukup laris untuk masyarakat menengah," kata Andian kepada Kontan.co.id, Jumat (26/8).

Baca Juga: Banyak Diburu, Begini Prospek Investasi Baby Gold

Namun, dia juga memperingatkan bahwa investasi pada baby gold cukup riskan. Penyebabnya, harga jual untuk baby gold belum terbentuk di masyarakat, dan hal ini berbeda dengan harga emas yang sudah terbentuk.

Lebih lanjut Andian bilang, harga baby gold juga cenderung tidak banyak berubah dari harga logam mulia yang ada di pasar. Padahal, biaya produksi lebih mahal imbas suku bunga yang tinggi.

"Bahkan bila dihitung ulang, baby gold yang terlihat murah, sebenarnya lebih mahal karena biaya produksi yang menjadi meningkat. Imbas dari suku bunga tinggi dan lain sebagainya searah dengan proyeksi pergerakan logam mulia," jelas Andian.

Selain karena kenaikan suku bunga, harga emas di Indonesia juga sangat bergantung pada pergerakan dolar Amerika Serikat (AS) dan harga emas internasional.

Walau begitu, Andian masih menganggap emas masih menarik sebagai aset safe haven hingga kondisi ekonomi yang lebih stabil secara global.

Baca Juga: Harga Emas Antam Tak Bergerak di Level Rp 964.000 Per Gram Pada Hari Ini (28/8)

"Untuk baby gold sendiri, belum adanya pasar beli kembali dan rendahnya minat pelaku investor atau trader emas yang serius untuk baby gold dan tingginya biaya produksi untuk logam emas yang terlalu kecil membatasi daya tarik untuk jangka panjangnya," jelas dia.

Andian memproyeksikan, harga emas Antam masih berpeluang kembali ke kisaran Rp 980.000 per gram - Rp 1 juta per gram di akhir tahun 2022.

Sementara untuk harga emas spot, diproyeksi bergerak ke atas US$ 1.800 per ons troi. Namun, proyeksi itu terjadi jika Federal Reserve tidak menaikkan suku bunga secara ekstrim hingga akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×