Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan tertekan pada kuartal I-2029, dan baru pulih di semester II-2020.
Head of Research MNC Sekuritas Thendra Crisnanda memproyeksikan IHSG di kuartal satu ini masih akan berada di bawah level penutupan periode yang sama di tahun lalu.
Sentimen negatif masih berasal dari kekhawatiran atas perlambatan ekonomi yang disebabkan oleh virus corona, serta masih belum ada titik terang dari kasus negatif yang terjadi pada dana pensiun dan asset management di Indonesia. Selain itu juga patut dicermati terkait potensi penurunan yang disebabkan oleh rebalancing FTSE Index pada Maret 2020.
Baca Juga: IHSG gagal menembus 6.000, investor bisa tetap buy on weakness pekan depan
Lebih lanjut, dia menilai penurunan IHSG yang signifikan pada beberapa hari lalu membuat valuasi IHSG menjadi lebih menarik dengan diperdagangkan pada 13x PE forward 2020 dan -2 standard deviasi. Nilai tersebut jauh di bawah nilai rata-rata selama 3 tahun terakhir.
Oleh karena terbuka untuk peluang technical rebound hingga ke level 6.100 pada bulan Februari ini.
Namun, Thendra menilai bahwa potensi pemulihan kinerja IHSG pada semester dua jauh lebih baik dibandingkan semester I-2020.
"Hal ini didorong oleh adanya pengaruh positif dari omnibus law pemotongan pajak korporasi dari 25% di 2020 menjadi 22% di 2021," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (7/2).
Baca Juga: IHSG menguat 0,21% ke 5.999 pada akhir perdagangan Jumat (7/2)
Dia merekomendasikan akumulasi beli pada saham-saham yang berfundamental bagus dan memberikan dividen yang menarik. Saham pilihan BBRI, BBNI, ASII, HMSP, GGRM, danITMG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News