kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.459   26,00   0,16%
  • IDX 6.414   -105,28   -1,61%
  • KOMPAS100 931   -18,35   -1,93%
  • LQ45 728   -9,89   -1,34%
  • ISSI 198   -4,69   -2,32%
  • IDX30 379   -3,37   -0,88%
  • IDXHIDIV20 456   -6,04   -1,31%
  • IDX80 106   -1,75   -1,63%
  • IDXV30 108   -2,01   -1,82%
  • IDXQ30 124   -0,89   -0,71%

Tersengat sentimen global


Jumat, 21 Februari 2014 / 06:29 WIB
Tersengat sentimen global
ILUSTRASI. Seledri


Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Rencana Singapura menghentikan acuan transaksi rupiah di pasar non delivery forward (NDF), belum membuat stamina rupiah bertambah. Kemarin, pasangan USD/IDR di pasar spot naik 0,39% menjadi 11.825. Tapi, di kurs tengah Bank Indonesia, USD/IDR menurun 0,66% ke 11.772.

Para analis menilai, rupiah melemah lantaran terimbas sentimen global. Analis PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, ada indikasi, Bank Sentral Amerika Serikat (AS), akan memotong program stimulus AS setiap bulan. Spekulasi ini membuat dollar AS menguat. Terlebih, muncul spekulasi pula The Fed bakal menaikkan suku bunganya.

Data manufaktur China bulan Februari 2014 yang melambat juga ikut menekan rupiah. Maklum, China termasuk mitra dagang utama Indonesia. Perlambatan ekonomi China

Analis pasar uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto memprediksikan, kurs rupiah masih akan melemah lantaran beberapa data ekonomi AS terlihat membaik. Misal, data klaim pengangguran dan indeks konsumen yang menurun.

Rully menduga, rupiah akan melemah ke 11.750-11.850, hari ini. Ariston juga menebak, rupiah masih tertekan di kisaran 11.720-11.900.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×