kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Tersengat PPN DTP, Metland (MTLA) Catat Laba Naik 37,3% di Semester I 2024


Selasa, 30 Juli 2024 / 08:47 WIB
Tersengat PPN DTP, Metland (MTLA) Catat Laba Naik 37,3% di Semester I 2024
ILUSTRASI. Simak rekomendasi saham untuk Metropolitan Land (MTLA) di semester I-2024


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 37,3% secara tahunan alias year on year (YoY) di semester I 2024. Kenaikan laba ini salah satunya disebabkan oleh dampak positif dari insentif PPN DTP 100%.

Melansir laporan keuangan, MTLA kompak mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba bersih sepanjang semester I 2024.

Sepanjang paruh pertama tahun 2024, MTLA mengantongi laba bersih sebesar Rp 185,19 miliar. Ini naik 37,3% yoy dari laba bersih di semester I-2023 yang sebesar Rp 134,88 miliar.

Kenaikan laba itu sejalan dengan meningkatnya pendapatan. MTLA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 835,46 miliar di semester I 2024, naik 36,29% yoy dari Rp 612,97 miliar.

Pendapatan itu mayoritas disumbang pendapatan dari kontrak kepada pelanggan yang sebesar Rp 712,98 miliar. Sisanya dari pendapatan sewa ruang sebesar Rp 122,48 miliar.

Baca Juga: Perluas Jaringan Bioskop, RAAM Teken MoU dengan Metropolitan Land (MTLA)

Dari segmen pendapatan dari kontrak kepada pelanggan, penjualan tanah dan/atau bangunan jadi penyumbang terbesar, yaitu Rp 505,47 miliar. Lalu, disusul pendapatan hotel Rp 67,61 miliar, penjualan ruko Rp 49,47 miliar, serta pendapatan jasa pemeliharaan Rp 40,52 miliar.

Lalu, penagihan listrik, air dan gas Rp 29,19 miliar, penjualan kavling tanah Rp 7,77 miliar, lain-lain Rp 6,94 miliar, penjualan tiket Rp 4,15 miliar, serta penjualan apartemen dan kantor Rp 1,88 miliar.

Beban langsung dan beban pokok pendapatan memang naik ke Rp 418,94 miliar di akhir Juni 2024, dari sebelumnya Rp 288,91 miliar di akhir Juni 2023. Namun, MTLA masih bisa mencatatkan kenaikan laba bruto 28,52% yoy ke Rp 416,51 miliar di akhir semester I.

Dengan kenaikan laba bersih sebesar 37,3% yoy di semester I, laba per saham dasar MTLA juga ikut naik. MTLA catat laba per saham dasar Rp 24,19 di akhir Juni 2024, naik dari Rp 17,62 di akhir Juni tahun lalu.

Direktur MTLA Olivia Surodjo mengatakan, insentif PPN DTP dari Pemerintah masih sangat dimanfaatkan oleh calon konsumen dalam membeli hunian.

Insentif PPN DTP 100% diberikan untuk pembelian rumah dengan harga antara Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar.

Sayangnya, insentif ini berakhir di tanggal 30 Juni 2024. Mulai Juli hingga Desember 2024, besaran insentif PPN DTP akan berkurang menjadi 50%. 

“Stimulus ini salah satu pendorong penjualan MTLA di semester I,” ujarnya kepada Kontan, Senin (29/7).

 

Penyumbang kinerja MTLA di semester I sebagian besar berasal dari penjualan aset hunian. Kontributor terbesar adalah proyek Metland Cibitung, Metland Cikarang dan Metland Cileungsi.

“Setelahnya, baru dilengkapi kontribusi dari pendapatan berulang pusat perbelanjaan,” tuturnya.

Di semester II, hampir seluruh proyek residensial MTLA memiliki jadwal untuk mengeluarkan produk terbaru.

Beberapa proyek residensial MTLA yang akan merilis produk baru adalah dari Metland Cyber Puri. Proyek ini baru saja mengeluarkan cluster South Tresor. Lalu, Metland Cibitung yang akan mengeluarkan ruko Sardinia.

“Metland Transyogi Cibubur dan Metland Cikarang juga akan segera mengeluarkan produk di semester II 2024,” ungkapnya.

Dengan insentif PPN DTP yang tinggal 50% di paruh kedua tahun 2024, Olivia meyakini MTLA masih bakal mencapai target di tahun ini. Hal itu tercermin dari kinerja yang masih on track hingga hari ini.

“Insentif PPN DTP menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi bisnis penjualan properti. Kami berharap program ini dapat terus dilakukan,” paparnya.

Selain itu, MTLA juga menjalankan beberapa strategi untuk meningkatkan kinerja di tahun ini. Misalnya, menghadirkan produk compact dengan luas tanah yang memadai untuk first home buyer agar harganya lebih terjangkau yang nantinya bisa menjadi rumah tumbuh.

“Tantangan untuk properti saat ini salah satunya adalah adanya pemilihan kepala daerah (pilkada) di November mendatang. Semoga rangkaian pilkada dapat berjalan lancar dan kondusif,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×