Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Terregra Asia Energy (TGRA) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 550 miliar. Per Juni 2019, emiten yang bergerak di bisnis pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) ini telah merealisasikan Rp 287 miliar dari total capex.
Sekretaris Perusahaan TGRA Christin Soewito menjelaskan, capex tersebut digunakan untuk konstruksi pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTMH) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). “Sudah terserap Rp 278 miliar, semua untuk konstruksi PLTMH dan PLTS,” kata Christin kepada Kontan.co.id, Senin (7/10).
Baca Juga: Samindo Resources (MYOH) menarik diri dari tender proyek PLTS di Bali
Lebih lanjut, capex ini digunakan untuk pembangunan PLTS yang berada di Australia. Sementara konstruksi dalam negeri adalah pembangunan PLTMH Batang Toru 3 berkapasitas 2x5 megawatt (MW) serta PLTMH Sisira berkapasitas 2x4,9 MW. Kedua proyek ini terletak di Sumatra Utara.
Untuk diketahui, TGRA juga tengah membidik tender proyek dua PLTS di Bali. Perusahaan Listrik Negara (PLN) memulai lelang PLTS Bali Barat dan PLTS Bali Timur sejak Maret 2019. Mengenai hal ini, Christin bilang pihaknya masih menunggu kepastian dari PLN.
Baca Juga: Terregra Asia Energy (TGRA) Akan Menggelar Private Placement
Lebih lanjut, hingga lima tahun ke depan TGRA menargetkan dapat membangun pembangkit listrik EBT dengan kapasitas 600 MW. Nantinya, proyek ini akan dibangun di dalam negeri maupun di luar negeri (Australia).
Pembangunan ini juga termasuk salah satu dukungan terhadap wacana pemerintah untuk menargetkan bauran EBT mencapai 23% hingga 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News