Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Saham PT Elnusa Tbk (ELSA) mengalami crossing sebanyak 90 juta lembar di harga Rp 555 per sahamnya. Nilai transaksinya mencapai Rp 50 miliar. Adapun, crossing saham ini tampak dilakukan oleh PT Pratama Capital Asset Management.
Berdasarkan sumber KONTAN, pihak yang menyerap saham ELSA tersebut adalah Dana Pensiun (Dapen) Pertamina. Namun begitu dikonfirmasi ke Direktur Utama Pratama Asset Management Iwan Margana, ia enggan bilang bahwa penyerapnya adalah Dapen Pertamina. “Penyerapnya institusi, fund management,” ucap dia, kepada KONTAN.
Ini berarti, kepemilikan Dapen Pertamina di ELSA mengalami peningkatan. Pada akhir April, Dapen Pertamina tercatat memegang 17,81% saham ELSA. Kemudian, Pertamina menguasai dengan porsi 41,1%.
Iwan bilang bahwa tak menutup kemungkinan bila Pertamina atau dapennya akan meningkatkan jumlah saham di ELSA. Kalaupun Dapen Pertamina menaikkan jumlah saham, maka ini akan terlihat di laporan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasalnya, ada ketentuan bahwa kepemilikan jumlah saham di atas 5% wajib melapor.
Namun, Investor Relation ELSA Rifqi Budi Prasetyo mengaku bahwa pihaknya belum memperoleh informasi resmi apabila Pertamina atau dapennya akan meningkatkan jumlah saham di ELSA. “Kita belum ada pemberitahuan,” sebutnya kepada KONTAN.
Sekedar informasi, Dapen Pertamina dan Pratama mengambil saham ELSA dari PT Benakat Integra Tbk (BIPI), pada akhir Maret lalu. Emiten energi tersebut melepas saham 2 miliar saham ELSA. Sebanyak 1,3 miliar saham diambil Dapen Pertamina. Kemudian, 700.000 saham sisanya dikempit Pratama.
Kala itu, BIPI menjual saham elsa di harga Rp 395. Berarti melalui crossing saham ini, Pratama memperoleh untung 40,5% dengan melepas di Rp 555. Hari ini, saham ELSA turun 3,57% ke posisi Rp 540.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News