Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) berencana melakukan revisi atas target yang telah ditetapkan baik dari target pendapatan, perolehan kontrak baru, dan kinerja keuangan di tahun 2020 serta strategi-strategi yang harus dilakukan dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Direktur Utama PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk Djoko Eko Suprastowo mengungkap sektor konstruksi menjadi salah satu sektor yang terimbas signifikan. Sejumlah proyek baru ditunda pelaksanaannya dan proyek berjalan mengalami perlambatan kinerja pada kondisi saat ini.
Djoko menambahkan, terdapat beberapa proyek berjalan yang dihentikan sementara waktu oleh pemberi kerja untuk menyesuaikan penanganan Covid-19 terkait protokol kesehatan serta hal-hal yang dianggap penting bagi keselamatan dan kesehatan seluruh pihak yang terlibat dalam proyek. Termasuk pengamanan bagi pekerja DGIK, berdasarkan protokol kesehatan sesuai aturan yang ditetapkan pemerintah terhadap seluruh proyek konstruksi.
Baca Juga: Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK) siapkan capex Rp 100 miliar tahun depan
Namun saat ini, DGIK telah beroperasi secara penuh dalam penyelenggaraan proyek, kecuali beberapa proyek baru yang masih tertunda.
"Kondisi pandemi saat ini berdampak besar bagi semua sektor bisnis, hingga saat ini manajemen terus berupaya melakukan penyesuaian dan melakukan tindakan kedaruratan guna meminimalisir dampak negatif bagi kinerja tersebut salah satunya dengan melakukan penyesuaian target-target di tahun 2020 serta melakukan efisiensi di segala bidang. Manajemen tetap berupaya menyusun dan mengambil langkah-langkah terobosan demi kelanjutan perseroan ke depannya dengan memperhatikan dampak jangka panjang akibat pandemi ini," jelas Djoko Eko, Kamis (2/7).
Direktur Komersial PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk Ganda Kusuma menambahkan beberapa proyek baru di tahun 2020 mengalami penundaan pelaksanaan, salah satunya adalah proyek mixed use di Jakarta di mana DGIK melakukan joint operation dengan Tokyu Construction dengan nilai kontrak mencapai Rp 1,5 triliun.
Semula proyek tersebut direncanakan akan dimulai pada pertengahan tahun 2020, dengan adanya kondisi pandemi ini rencana pelaksanaan proyek tersebut tertunda.
Kendala-kendala yang terjadi di atas menjadi satu dari sejumlah faktor besar yang mempengaruhi kinerja perseroan secara keseluruhan baik dari segi operasional maupun segi keuangan, sehingga asumsi yang digunakan menyusun rencana awal tahun hampir seluruhnya mengalami perubahan.
“Ekses pandemi membuat seluruh rencana harus disesuaikan kembali, melihat hal tersebut,” tambah Dwi Sihono Raharjo, Direktur Keuangan dan Human Capital DGIK.
Baca Juga: Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK) optimistis bukukan laba tahun Ini dan tahun depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News