Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) memutuskan untuk menyesuaikan panduan operasional tahun ini. Salah satu pertimbangannya adalah pandemi Covid-19 yang menghantam industri komoditas batubara.
Salah satu penyesuaian yang dilakukan adalah pada lini bisnis alat berat Komatsu, dimana tahun ini penjualan alat berat Komatsu ditargetkan sekitar 1.300- 1.400 unit, turun dari target awal yakni 2.900 unit.
Baca Juga: IHSG ditutup menguat 1,17% ke 5.338 pada perdagangan, Selasa (25/8)
Sepanjang semester I-2020, penjualan alat berat Komatsu UNTR turun sebesar 56% menjadi 853 unit.
Direktur United Tractors, Iwan Hadiantoro, mengatakan, penyesuaian juga dilakukan pada unit bisnis kontraktor pertambangan lewat anak usaha PT Pamapersada Nusantara (PAMA).
Hingga tutup tahun 2020, UNTR menargetkan volume produksi batubara di kisaran 110 juta ton, turun dari target awal yakni 130 juta ton. Volume pengupasan lapisan atau overburden removal (OB) juga diperkirakan turun 15%-16% tahun ini menjadi 810 juta bank cubic meter (bcm).
Pada paruh pertama 2020, PAMA mencatat penurunan volume produksi batubara sebesar 8%, dari 60,8 juta ton menjadi 55,9 juta ton. Volume pekerjaan pemindahan tanah (OB) juga menurun 10%, dari sebelumnya 469,2 juta bcm menjadi 420,3 juta bcm.
Baca Juga: Jelang sore, harga emas spot menguat 0,32% ke US$ 1.935 per ons troi
Di lini bisnis perdagangan batubara lewat anak usaha PT Tuah Turangga Agung (TTA), UNTR juga menyesuaikan target volume penjualan batubara. Sebagai gambaran, awalnya UNTR menargetkan menjual 9,5 juta ton batubata lewat TTA.
“Penjualan batubara TTA target di level 7,9 juta ton sampai 8 juta ton, termasuk di dalamnya 1,2 juta ton batubara coking (kokas),” ujar Iwan saat paparan publik yang digelar secara virtual, Selasa (25/8).
Sampai dengan Juni 2020, total volume penjualan batubara TTA mencapai 5,6 juta ton (meningkat 14%) termasuk di dalamnya 869.000 ton batubara kokas.
Baca Juga: Selepas tengah hari, harga emas spot nangkring di US$ 1.930 per ons troi
Penyesuaian juga dilakukan pada lini bisnis tambang emas Martabe yang dioperasikan oleh PT Agincout Resources. Tahun ini, penjualan emas sampai akhir tahun ditargetkan 255 ribu ounces-300 ribu ounces.
Jumlah ini menurun dari target yang dipasang semula, yakni 370 ribu ounces.
Sampai dengan Juni 2020, total penjualan setara emas dari Tambang Martabe sebanyak 186 ribu ounces atau turun 4% dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 195 ribu ounces.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News