kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Terdampak pandemi Covid-19, Cipta Selera Murni (CSMI) tutup enam gerai sepanjang 2020


Rabu, 17 Februari 2021 / 20:47 WIB
Terdampak pandemi Covid-19, Cipta Selera Murni (CSMI) tutup enam gerai sepanjang 2020
ILUSTRASI. Menu?Texas Chicken?


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2020 menjadi masa yang berat bagi emiten pemegang hak waralaba restoran cepat saji Texas Chicken Indonesia, PT Cipta Selera Murni Tbk. Emiten dengan kode CSMI itu telah menutup enam gerai sepanjang tahun lalu. 

"Sekarang ada 29 eksisting unit yang masih tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi," ungkap Direktur Utama PT Cipta Selera Murni Tbk Arriola Arthur Raphael dalam Public Expose Insidentil yang digelar secara daring, Rabu (17/2). 

Lebih lanjut dijelaskan, CSMI mengoperasikan 36 gerai sebelum pandemi Covid-19 menekan kinerjanya. Adapun saat ini, terdapat satu toko yang masih dipertimbangkan untuk dilanjutkan atau ditutup secara permanen. Keputusan ini mempertimbangkan negosiasi dengan pengelola, sementara proses negosiasi tersebut masih berjalan.

Baca Juga: Indofood CBP (ICBP) akuisisi saham Indofood Fritolay Makmur Rp 494 miliar

Arthur  tidak memungkiri, pandemi Covid-19 telah mempengaruhi bisnis perusahaan sehingga memaksa CSMI memangkas jumlah gerainya. Kinerja dalam bayang-bayang pandemi itu tercermin dalam laporan keuangan sepanjang sembilan bulan pertama 2020. Tercatat, penjualan CSMI mencapai Rp 57,91 miliar. Jumlah tersebut melorot 62,74% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 155,44 miliar.

Sementara itu, perusahaan masih menanggung rugi yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk  hingga Rp 28,70 miliar. Jumlah tersebut membengkak dari Rp 7,35 miliar pada periode yang sama tahun 2019. 

Di tahun 2021 ini, CSMI masih akan menutup dua hingga tiga gerai lagi. Gerai yang ditutup merupakan gerai dengan kinerja buruk dan dianggap tidak memiliki potensi masa mendatang. 

Selain penutupan gerai, langkah lain yang diambil CSMI untuk menyiasati pandemi antara lain efisiensi karyawan, restrukturisasi upah, melakukan negosiasi kompensasi sewa dan service charge

Baca Juga: Target produksi batubara sama dengan tahun lalu, ini kata Adaro Energy (ADRO)

Adapun dalam jangka pendek, CSMI memiliki fokus untuk meningkatkan struktur menu ke menu internasional agar lebih bervariasi. Oleh karenanya, CSMI akan menyediakan dana hingga sekitar Rp 1 miliar per gerai. Peningkatan struktur menu itu akan dilakukan terhadap 15 gerainya. Lebih lanjut diungkapkan, pendanaannya akan berasal dari pinjaman bank. 

"Dengan menggunakan asset sebagai jaminan atau penjualan asset," imbuhnya. Mempertimbangkan langkah ini, CSMI menargetkan dapat mengantongi pendapatan hingga Rp 98 miliar sepanjang tahun 2021. 

Sementara untuk jangka panjang, CSMI akan melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah yang memiliki potensi besar. CSMI juga akan re-image gerai-gerai yang potensial.  Gerai-gerai yang dimaksud seperti di daerah Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. 

Selanjutnya: Target produksi batubara sama dengan tahun lalu, ini kata Adaro Energy (ADRO)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×