kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Terbebani Brexit, poundsterling melemah terhadap dollar AS


Kamis, 14 Februari 2019 / 21:07 WIB
Terbebani Brexit, poundsterling melemah terhadap dollar AS


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persoalan Brexit yang tak kunjung menuai kesepakatan masih memberatkan laju poundsterling untuk menguat terhadap dollar AS. Mengutip Bloomberg, pukul 19.58 WIB, Kamis (14/2), pasangan mata uang GBP/USD tercatat melemah 0,32% ke level 1,2805.

Analis Global Kapital Investama Nizar Hilmi mengatakan, faktor yang membuat poundsterling tertekan adalah perkembangan Brexit dengan pelaku pasar yang masih menunggu hasil voting Brexit selanjutnya.

Parlemen Inggris kini mendesak Perdana Menteri Inggris Theresa May melakukan negosiasi ulang dengan Uni Eropa. Isu besar yang harus segera dibahas adalah mengenai Irlandia dan beberapa klausul Eropa yang menuntut jika perjanjian perdagangan baru tidak terjadi meski Inggris keluar dari Uni Eropa, Inggris akan tetap mengikuti aturan Uni Eropa tanpa batas waktu yang ditentukan.

"Kalau tidak dilakukan negosiasi lagi maka Inggris berada di luar Eropa tanpa memiliki suara tetapi tetap terikat dengan aturan Uni Eropa. Bagi yang pro Brexit ini merugikan Inggirs," kata Nizar, Kamis (14/2).

Sementara, dollar AS masih bergerak menguat karena didukung isu perang dagang yang membuat dollar dijadikan pilihan sebagai aset safe haven dan data inflasi AS yang stabil.

Selain itu, Nizar mengamati pelaku pasar kini menganggap kawasan eropa kondisinya masih lebih buruk dari AS meski ekonomi AS juga diperkirakan akan melambat. "BoE dan ECB telah memangkas pertumbuhan ekonomi di tahun ini jadi muncul pandangan AS masih lebih unggul," kata Nizar.

Pergerakan GBP/USD bisa menguat tergantung dari perkembangan hasil perundingan Brexit selanjutnya. Selama kesepakatan belum terjadi, Nizar memproyeksikan poundsterling masih akan terus melemah.

Secara teknikal, Nizar menganalisis harga MA 10 menembus ke bawah MA 25 yang berarti bearish. RSI turun dari leel 43 ke 42 menunjukkan bearish. MACD juga bergerak menurun. Stochastic berada di lebel 8 menandakan oversold.

Nizar merekomendasikan sell di rentang support 1,2690-1,2750 dan resistance di 1,2880-1,2940.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×