Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 1,56% ke level 5.813,99 pada perdagangan Rabu (2/12). Kenaikan ini didorong oleh indeks sektor pertambangan yang bergerak positif 2,65% dan aneka industri naik 2,62%.
Analis Indo Premier Sekuritas Mino berpendapat, pergerakan positif IHSG dipacu oleh sentimen eksternal berupa pengajuan stimulus fiskal di Amerika Serikat oleh kubu bipartisan senilai US$ 908 miliar. Sentimen positif juga berasal dari kenaikan harga komoditas, seperti crude palm oil (CPO), timah, nikel, dan emas.
"Berlanjutnya sentimen positif dari data inflasi dan manufaktur juga turut menjadi pendorong kenaikan IHSG hari ini," tutur Mino saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (2/12).
Untuk perdagangan Kamis (3/12), Mino memprediksi, IHSG masih berpeluang menguat. Berdasarkan perhitungannya, IHSG akan bergerak dengan support di level 5.740 dan resistance di 5.870.
Baca Juga: IHSG menguat 1,56% ke 5.813 pada Rabu (2/12), asing lepas CASA, EXCL, INTP
Menurut dia, disetujuinya penggunaan vaksin Pfizer dan BioNTech oleh Inggris untuk penggunaan darurat dapat meningkatkan optimisme investor terkait proses pemulihan ekonomi yang lebih cepat. Dengan begitu, hal ini akan menambah sentimen positif di pasar saham.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan juga memperkirakan, IHSG pada esok hari masih berpeluang menguat. Pasalnya, secara teknikal, IHSG masih berada dalam tren bullish yang kuat.
Sementara secara fundamental, pergerakan IHSG akan terdorong sentimen window dressing yang biasa terjadi menjelang akhir tahun.
"Sentimen positif juga datang dari optimisme terhadap vaksin Covid-19 yang akan segera didistribusikan ke seluruh dunia dalam waktu dekat," kata Dennies.
Ia memperkirakan, IHSG akan bergerak dengan support 1 di level 5.760 dan resistance 1 di 5.839. Kemudian, support 2 berada di level 5.707 dan resistance 2 di 5.865.
Selanjutnya: IHSG menguat 1,56% ke 5.813 pada akhir perdagangan Rabu (2/12), asing catat net sell
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News