Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
SINGAPURA. Harga logam tembaga mulai naik pertama kali setelah turun selama 3 hari berturut-turut. Rebound harga tembaga dari level terendah selama 7 pekan, mengikuti lemahnya dollar Amerika Serikat (AS).
Kontrak tembaga di London Metal Exchange untuk pengiriman Juli naik 1,8% ke US$ 9.489 per metrik ton, dan diperdagangkan di harga US$ 9.471 pada pukul 9.45 waktu Singapura. Ini merupakan kenaikan terbesar selama sepekan. Padahal kontrak harga tembaga sempat turun 2,4% kemarin, penurunan terendah sejak 9 Maret.
Kenaikan logam tembaga ini mengekor tren kenaikan harga minyak dan emas, karena dollar melemah terhadap mata uang euro, terendah dalam 16 bulan. Dollar AS juga melemah terhadap 6 mata uang utama dunia lainnya di level terendah sejak September 2008. Indeks dollar merosot tajam ke 72,935.
Deputy operations Manager Hongyuan Futures Lin Yougu menyebut, penurunan dollar memicu kenaikan semua harga komoditas. "Ekspektasi bahwa dollar terus melemah, akan terus mendorong harga komoditas," lanjutnya.
Logam tembaga untuk pengiriman Juli di Shanghai Futures Exchange naik 1,3% ke 70,470 yuan (US$10.822) per ton. Ini kenaikan pertama kalinya setelah 5 hari terkoreksi. Sedangkan, harga tembaga untuk pengiriman Juli di Comex, New York naik 1,6% menjadi US$ 4.315 per pon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News